Libero.id - Pierre-Emerick Aubameyang merasa terluka dengan cara dia keluar dari Arsenal, tetapi dia mengatakan bahwa ia selalu 100 persen fokus dan berkomitmen untuk klub.

Arsenal mengumumkan pada hari Selasa bahwa Aubameyang telah meninggalkan Stadion Emirates dengan kesepakatan bersama. Dia diharapkan bergabung ke Barcelona dengan status bebas transfer, meskipun langkah itu belum dikonfirmasi. Namun, fotonya dengan Presiden Barca, Joan Laporta sudah beredar di publik.

Pemain berusia 32 tahun terakhir bermain untuk klub pada 6 Desember, kemudian ia dicopot dari jabatan kapten dan dibekukan oleh pelatih Mikel Arteta, karena pelanggaran disiplin yang diduga terkait dengan terlambatnya Auba kembali ke London setelah perjalanan dari luar negeri.

Setelah Arsenal mengkonfirmasi kepergiannya, Aubameyang memposting di Instagram: "Kepada para penggemar Arsenal, terima kasih telah menjadikan London rumah bagi saya dan keluarga saya selama empat tahun terakhir. Kami melalui suka dan duka bersama dan dukungan Anda berarti segalanya bagi saya.

"Memiliki kesempatan untuk memenangkan trofi dan kehormatan menjadi kapten klub ini adalah sesuatu yang akan selalu saya simpan di hati saya.

“Saya selalu 100 persen fokus dan berkomitmen untuk melakukan semua yang saya bisa untuk klub ini, itulah sebabnya pergi tanpa perpisahan yang nyata menyakitkan hati saya, tetapi itulah sepakbola.

“Saya sedih saya tidak mendapatkan kesempatan untuk membantu rekan satu tim saya dalam beberapa minggu terakhir, tetapi saya tidak memiliki apa-apa selain menghormati klub ini dan benar-benar berharap yang terbaik untuk semua orang dan para penggemar klub hebat ini. Semoga kesuksesan datang kepada kalian di masa yang akan datang. Cinta, Auba."

Aubameyang mencetak 92 gol dalam 162 penampilan di semua kompetisi untuk Arsenal setelah bergabung dari Borussia Dortmund pada Januari 2018.

Dia memenangkan Sepatu Emas Liga Premier pada 2018-19, bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane, dan mencetak dua gol saat Arsenal mengalahkan Chelsea di final Piala FA di musim berikutnya.

(moch imam sholikhin/nz)