Libero.id - Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan potongan video tidak senonoh pemain Fiorentina, Arthur Cabral, terhadap media officer La Viola, Rossella Petrillo, saat sesi konferensi pers. Kecaman bermunculan dan orang yang dituduh jadi korban "pelecehan" akhirnya buka suara. Apa yang sebenarnya terjadi?
Musim ini kasus pelecehan seksual sedang marak di sepakbola Italia. Contohnya dalam pertandingan Empoli melawan Fiorentina pada November 2021. Ada lagi kejadian saat jurnalis perempuan Italia, Greta Beccaglia, yang sedang meliput pertandingan di luar stadion dilecehkan pendukung.
Akibat kejadian-kejadian itu, beberapa pertandingan Serie A mendedikasikannya khusus untuk kampanye antikekerasan dan pelecehan seksual kepada kaum hawa. Beberapa pemain memberi tanda merah di pipi ketika pertandingan berlangsung sebagai tanda mereka turut mengutuk kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.
Ketika banyak orang mengecam keras aksi pendukung yang tidak manusiawi, tiba-tiba Serie A kembali dikejutkan potongan video pemain baru Fiorentina yang "melecehkan" media officer klubnya saat sesi konferensi pers resmi. Video itu tampaknya sudah diedit dan secara sengaja disebarkan.
Pemain yang dimaksud adalah Cabral. Pria asal Brasil itu didatangkan dari FC Basel menyusul kepergian Dusan Vlahovic pada transfer window musim dingin 2022. Penyerang berusia 23 tahun itu telah mencetak 65 gol dalam 106 pertandingan untuk Basel. Setelah tiba di Firenze, dia diperkenalkan kepada media.
Kedatangannya di klub langsung viral ketika dalam suatu momen, dia duduk dan tampak menatap dada Rossella berkali-kali. Jurnalis Italia, Tancredi Palmeri, menjadi orang pertama yang memposting video itu di Twitter. Kemudian, menyebar dan dikutip banyak media besar Eropa.
Bahkan, publikasi Spanyol, Marca, juga memposting klip itu ke halaman Twitter resminya. Tentu saja dengan caption bombastis. "Gerakan kontroversial dari pemain Fiorentina yang telah membuat marah ribuan penggemar. Apa yang dia lihat?"
Ketika video itu viral, kecaman kepada Cabral bermunculan dari segala penjuru bumi. Rossella kemudian muncul dan membuat klarifikasi. Melalui media sosial miliknya, perempuan yang bekerja untuk stasiun televisi RTV38 sebelum menjadi petugas pers Fiorentina pada 2021 itu menunjukkan gambar-gambar yang sebenarnya.
Rossella mengatakan video itu telah diedit dan disebarkan dengan tujuan tidak baik. Dia memastikan tidak ada tindakan Cabral yang dikategorikan pelecehan terhadap dirinya. Dan, dia juga mengaku bukan korban dari Cabral. Rossella menyebut jadi korban dari si penyebar video.
"Video tersebut kontroversial karena anda adalah korban dari pandangan tidak realistis yang menginginkan perempuan menjadi objek nafsu birahi, bukan orang dengan hubungan kerja normal. Ketika anda memiliki pola pikir yang busuk, satu-satunya hal yang saya lihat adalah dua orang bekerja," tulis Rossella.
Dalam gambar-gambar yang dibagikan Rossella memang tidak tampak Cabral melecehkan dirinya. Pemain itu tampak serius menatap awak media yang ada di sisi samping sehingga dia harus mengerakkan kepalanya ke kiri tempat Rossella berada.
(atmaja wijaya/anda)
Opini