Bagaimana Selanjutnya? 6 Momen Arsenal Kalah Telak di Era Mikel Arteta

"Semoga saja ending-nya bagus musim ini."

Analisis | 06 April 2022, 18:10
Bagaimana Selanjutnya? 6 Momen Arsenal Kalah Telak di Era Mikel Arteta

Libero.id - The Gunners akan melakukan perjalanan tandang ke Selhurst Park dalam suasana hati yang penuh harapan, terutama setelah Arteta dianugerahi penghargaan manajer terbaik pada Maret. Tetapi gol-gol dari Jean-Philippe Mateta, Jordan Ayew, dan Wilfried Zaha merusak harapan Arsenal.

Arsenal beberapa kali menderita kekalahan memalukan selama masa pemerintahan Arteta, terlebih saat mereka melawan klub elite Liga Premier. Hal itu memicu protes dan kritik di media sosial.

Kami telah mengidentifikasi enam kesempatan sebelumnya, dimana Arsenal menderita kekalahan dengan defisit tiga gol atau lebih di bawah Arteta dan apa yang terjadi selanjutnya.

#1 Manchester City 3-0 Arsenal (Juni 2020)

Pertandingan pertama Project Restart Premier League akan selalu dikenang sebagai pertandingan, di mana David Luiz mencapai puncaknya di Emirates Stadium.

Kesalahan pada gol pertama Man City, kebobolan penalti, dan kartu merah yang diterima mengingatkan penggemar tentang apa yang mereka lewatkan untuk mengunci kemenangan musim 2020.

Arsenal telah membuat kemajuan sejak penunjukan Arteta pada Desember 2019, dan ini tampaknya merupakan pengingat akan jurang pemisah antara mereka dan klub elite Inggris lain.

Namun, bos baru itu membawa Arsenal meraih kesuksesan di Piala FA, mengalahkan Manchester City di semifinal dan Chelsea di final untuk mengakhiri musim dengan nada optimistis.

#2 Arsenal 0-3 Aston Villa (November 2020)

Kekalahan telak dari Aston Villa pada November 2020 ini menyebabkan mereka harus masuk pertempuran degradasi.

Bukayo Saka mengubah arah dari umpan silang Matt Targett ke gawangnya sendiri, dan penggemar masa kecil Arsenal, Ollie Watkins, mencetak dua gol saat Villa memberikan kekalahan kandang terberat Arsenal di bawah manajemen Arteta.

Keadaan menjadi lebih buruk sebelum mereka mulai membaik. The Gunners menderita empat kekalahan dalam enam pertandingan liga berikutnya. Mereka tergelincir ke urutan ke-15 dalam tabel sebelum kemenangan Boxing Day atas Chelsea akhirnya menandai dimulainya perubahan mereka.

#3 Arsenal 1-4 Manchester City (Desember 2020)

Kemenangan atas Chelsea di Piala Liga harus diakhiri saat menyerah kepada tim cadangan Man City pada malam yang suram di bulan Desember.

Pukulan terakhir oleh tim Pep Guardiola dikenang karena penampilan heroik yang mengerikan oleh kiper rookie, Runar Alex Runarsson, yang secara langsung bertanggung jawab atas setidaknya dua gol Man City.

Runarsson telah menghabiskan musim 2021/2022 dengan status pinjaman di klub Belgia, OH Leuven, dan kekalahan tipis ini menandai titik nadir Arsenal.

#4 Arsenal 0-3 Liverpool (April 2021)

Didukung oleh comeback tiga gol untuk menyelamatkan hasil imbang di kandang West Ham pada pertandingan terakhir mereka, Arsenal memasuki pertandingan melawan Liverpool dengan kurangnya kepercayaan diri.

Dua gol dari Diogo Jota dan gol klasik Mo Salah menggarisbawahi jurang pemisah saat Liverpool mengalahkan tuan rumah di Emirates.

“Mereka lebih baik di setiap lini,” kata Arteta setelahnya. “Saya yang disalahkan, itu tanggung jawab saya. Mereka adalah tim terbaik sejauh ini. Mereka menang dengan tiga gol dan itu bisa saja lebih."

“Yang pasti kami tidak bisa mencapai level itu lagi. Ketika Anda bermain untuk klub ini, Anda harus berdiri dan menerima tantangan.”

Arsenal hanya menderita satu kekalahan liga setelahnya, tetapi finis di posisi kedelapan yang membuat mereka gagal lolos ke panggung Eropa untuk pertama kalinya sejak 1995.

#5 Manchester City 5-0 Arsenal (Agustus 2021)

Setelah kekalahan memalukan dari Brentford dan Chelsea, hal terakhir yang dibutuhkan Arsenal adalah pemain gila, Granit Xhaka, yang mendapatkan kartu merah saat The Gunners sudah tertinggal 2-0 dari Man City.

Man City tidak pernah benar-benar mencapai puncaknya pada bulan Agustus, tetapi masih berhasil mencetak tiga gol lagi untuk membuat Arsenal menukik ke dasar klasemen Liga Premier.

Pada akhirnya, Arsenal berhasil melepaskan satu tembakan off target dan penguasaan bola hanya 19%, sementara beberapa fans tandang dengan sarkastis merayakan gol keempat Man City saat Arteta menatap tajam di pinggir lapangan.

Kemenangan 1-0 atas Norwich dan Burnley menstabilkan tim, dan bisa dibilang menyelamatkan pekerjaan Arteta, sebelum Arsenal mulai membuat kemajuan yang stabil di liga.

#6 Liverpool 4-0 Arsenal (November 2021)

Lupakan skor, media justru lebih menyoroti cekcok antara Arteta dan Juergen Klopp. Seperti dua anak yang mengobrak-abrik ayunan.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network