Kisah Ghanim Al Muftah, Remaja Difabel yang Jadi Duta Piala Dunia 2022

"Dengan segala keterbatasannya. Inspiratif."

Berita | 20 November 2022, 20:48
Kisah Ghanim Al Muftah, Remaja Difabel yang Jadi Duta Piala Dunia 2022

Libero.id - Piala Dunia 2022 tinggal menghitung jam. Upacara pembukaan event akbar empat tahunan tersebut bakal berlangsung pada Minggu (20/11) malam WIB. Sejumlah tokoh-tokoh ternama akan hadir, namun di antara puluhan kepala negara dan pejabat sepakbola, hadir juga Ghanim Al Muftah, yang merupakan sosok luar biasa.

Ghanim merupakan remaja difabel tanpa kaki yang ditunjuk untuk menjadi Duta alias Brand ambassador Piala Dunia 2022.
Lantas hal apakah yang menjadikannya sebagai sosok yang dipilih. Siapa sebenarnya Ghanim?

Bernama Ghanim Al-Muftah lahir pada 5 Mei 2002, remaja berusia 18 tahun itu mengalami kondisi langka yang dikenal sebagai Caudal Regression Syndrome (CDS). Itu adalah penyakit yang menyebabkan pasien terlahir tanpa bagian bawah tubuh. Alhasil, ia membutuhkan kursi roda dalam beraktivitas sehari-hari.

Namun, alih-alih berdiam diri dan membiarkan kondisi itu menghambatnya , Ghanim belajar dengan keras mengatasi segala keterbatasannya.

Bahkan dengan kondisi seperti itu dia bisa melakukan olahraga ekstrem seperti scuba diving, skateboard, sampai panjat tebing.

"Saya bekerja dengan beragam orang, dari segala usia dan kebangsaan, yang datang bersama untuk satu tujuan. Mereka memberi saya harapan besar untuk masa depan. Itu adalah pengalaman yang memperkaya dan saya berteman seumur hidup. Akan lebih baik lagi di Piala Dunia," kata Ghanim dilansir dari situs web pribadinya.

Dari segi pendidikan, Ghanim juga tak kalah mentereng, saat ini sedang berkuliah di Jrusan ilmu politik di sebuah universitas di Qatar.

Selain itu, Ghanim Al-Muftah juga memiliki bidang usaha. Ia meluncurkan Gharissa Ice Cream, sebuah perusahaan yang berbasis di Qatar yang diklaim menciptakan pengalaman es krim bintang lima. 

Kisah Ghanim Al-Muftah harusnya bisa mengunggah hati banyak orang, bahwa  dengan segala keterbatasannya ia bisa membawa manfaat untuk orang lain.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network