Kisah Valencia Kini di Gerbang Kebangkrutan

"Klub berjuluk Kelelawar Mestalla itu memangkas anggaran 40%. Makin terperosok setelah dimiliki orang Singapura."

Feature | 27 October 2020, 12:25
Kisah Valencia Kini di Gerbang Kebangkrutan

Libero.id - Valencia sedang bergejolak. Empat kekalahan dari 7 laga La Liga membuat suasana di Estadio Mestalla tidak enak. Suporter menyalahkan sang pemilik, Peter Lim, sebagai penyebab buruknya prestasi Kelelawar Mestalla. Otoritas La Liga mengkhawatirkan munculnya xenofobia dan sentimen rasial.

Sejak dua bulan lalu hingga hari ini, Estadio Mestalla tidak pernah sepi dari suporter yang berdemonstrasi. Mereka kecewa karena menganggap Lim tidak cukup serius mengelola klub. Pengusaha Singapura itu dianggap gagal mencegah kepergian para pemain bintang.

Beberapa pesepakbola top bergaji mahal seperti Alessandro Florenzi, Ferran Torres, Dani Parejo, Rodrigo Moreno Machado, hingga Francis Coquelin pergi karena Valencia sedang mengalami kesulitan keuangan. Disinyalir, Lim sudah tidak memiliki cukup dana lagi untuk menjalankan roda klub akibat pandemi Covid-19.

"Peter Lim sedang mencoba menghindari kebangkrutan Valencia. Semua orang harus respek padanya. Di Spanyol ada sedikit xenofobia dengan mereka yang berasal dari luar negeri. Itu harus dicegah masuk Valencia," kata Presiden La Liga, Javier Tebas, kepada Cadena Cope.

Lim mengambil alih Valencia pada 2014 setelah klub terlilit utang besar dari manajemen sebelumnya. Dia menjadi orang asing pertama yang menjadi pemilik klub sepakbola di Negeri Matador. Dengan kekayaan mencapai USD 2 miliar, Lim bercita-cita mengembalikan era keemasan Valencia.

Hasilnya, di musim perdana pemerintahan Lim, Valencia menjelma menjadi tim yang merepotkan Real Madrid dan Barcelona. Dilatih Nuno Espirito Santo, Kelelawar Mestalla finish di posisi 4 klasemen akhir La Liga 2014/2015. Lalu, pada musim kedua, Valencia terjun bebas ke posisi 12. Nuno dipecat untuk digantikan Gary Neville. Tidak lama bekerja, Neville dipecat, digantikan Pako Ayestaren.

Sempat kembali berada di posisi 12 pada La Liga 2016/2017, Valencia mampu bangkit pada 2017/2018 dan 2018/2019. Pada dua musim tersebut, Kelelawar Mestalla ada di posisi 4.

Namun, situasi kembali tidak menentu musim lalu ketika finish di posisi 9. Akibat performa yang buruk dan tidak stabil, manajemen memutuskan melakukan pergantian pelatih dari Marcelino Garcia Toral ke Albert Celades sebelum akhirnya diberikan kepada Javi Gracia pada awal musim ini.

Jelang musim baru, situasi di Estadio Mestalla semakin kacau. Mereka mengumumkan memangkas anggaran hingga 40%. Valencia berencana mematok dana pengeluaran di 100-120 juta euro. Angka itu turun drastis dari 180-200 juta euro per tahun dalam beberapa musim terakhir. Keputusan tersebut diambil karena Valencia tidak hanya absen di Benua Biru, melainkan juga sebagai konsekuensi finansial dari masalah yang sedang melanda dunia, khususnya Virus Corona.

"Saya sudah bertemu Anil Murthy (presiden klub) untuk membicarakan banyak hal. Dia mengizinkan saya pergi di musim panas," ucap Parejo saat mengumumkan kepindahan dari Valencia ke Villarreal dengan free transfer pada 12 Agustus 2020, dilansir Marca.  

Dalam situasi sulit akibat resesi, suporter Valencia berharap Lim segera melepas mayoritas sahamnya. Mereka berharap ada investor kaya yang berniat mengambil alih klub dari Lim. Salah satu nama yang ramai diperbincangkan media Spanyol dan Inggris adalah Andrea Radrizzani. Pengusaha Italia itu adalah pemilik Leeds United.

Meski tidak sekaya Lim karena hanya memiliki kekayaan USD550 juta, Radrizzani memiliki jasa mengembalikan Leeds ke Liga Premier setelah bermain di Championship Division bertahun-tahun. Dia juga sanggup mendatangkan pelatih dan pemain-pemain yang tepat untuk The Whites.

"Ada negara-negara yang saya memiliki hubungan baik dan sangat kuat dalam industri sepakbola. Bisa masuk akal untuk memiliki klub dan bersinergi dengan Leeds. Kami sedang dalam fase mengevaluasi peluang, khususnya Italia, Spanyol, dan Portugal," ujar Radrizzani dalam wawancara dengan Associated Press.

"Saya memiliki visi ini. Mungkin saja kami memiliki jaringan dua, tiga klub, dan Leeds di atas ini di Liga Premier. Nantinya, klub lain dapat menciptakan sinergi dan mengembangkan pemain yang juga dapat menguntungkan Leeds," tambah pengusaha berusia 46 tahun tersebut.

Melalui bendera Aser, Radrizzani mengambil alih 50% saham Leeds pada 1 Januari 2017. Lalu, 23 Mei 2017, dia mengumumkan menguasai 100% saham The Whites dengan membeli 50% saham milik Massimo Cellino. Selanjutnya, pada 28 Juni 2017, Radrizzani membeli kembali Elland Road sehingga Leeds menjadi pemilik yang sah untuk kedua kalinya.

Tidak puas dengan Leeds, Radrizzani kini mengincar Valencia. Dia memiliki cita-cita meniru City Football Group yang memiliki sejumlah klub di banyak negara. Contohnya, Manchester City, New York City, Melbourne City, Yokohama Marinos, Montevideo City, Lommel, Mumbai City, Girona, Sichuan Jiuniu, serta Troyes.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Valencia


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network