Karier Suram Mario Balotelli, Jadi Pengangguran di Usia 30 Tahun

"Kualitas teknik dan fisik tak diragukan lagi. Talentanya aduhai. Tetapi kenapa di usia matang justru tak punya klub? Jawabannya jelas!"

Biografi | 30 October 2020, 10:52
Karier Suram Mario Balotelli, Jadi Pengangguran di Usia 30 Tahun

Libero.id - Di usia 30 tahun, Mario Balotelli menjadi pengangguran. Padahal, ketika menginjak usia 16 tahun, pemuda Italia keturunan imigran Ghana tersebut sempat diramalkan menerima Ballon d'Or sebelum berusia 30 tahun.

Pada 18 Agustus 2019, Balotelli menandatangani kontrak dengan klub di kampung halamannya, Brescia, dengan free transfer. Di bayar 1,5 juta euro per tahun plus bonus, dalam kontrak kerjanya tertulis "kontrak akan diperpanjang otomatis jika Brescia tetap bermain di Serie A".

Libero.id

Kredit: twitter.com/bresciaofficial

Masalahnya, I Biancazzurri harus turun ke Serie B setelah menempati posisi 19 klasemen akhir Serie A 2009/2020. Otomatis, kontrak Balotelli tidak dilanjutkan kecuali bersedia melakukan negosiasi ulang dengan salah satu bunyi isi kontrak baru adalah pemotongan gaji 50% atau sesuai standar gaji di Serie B.  

Balotelli menolak. Dia memilih mencari klub baru yang bersedia menampung talentanya. Sepanjang transfer window musim panas, dia dan agennya berkeliling Eropa mulai dari Italia, Prancis, Jerman, Spanyol, hingga Inggris. Bahkan, dirinya juga sempat ditawarkan ke China, Jepang, serta Brasil

Namun, semuanya sia-sia karena tidak ada satu klub yang berminat. Hingga transfer window musim panas 2020 ditutup, Balotelli menjadi pengangguran. Konon, mayoritas klub mempunyai alasan yang sama saat menolak Balotelli, yaitu tingkah laku yang tidak disiplin.

"Saya sangat menyesal. Saat ini dia berusia 30 tahun dan akan berada di puncak kematangan tekniknya. Saya menyayangkan dia dalam kondisi saat ini dan tidak dapat menemukan klub. Dia tidak melakukannya dengan baik dalam beberapa tahun terakhir," kata Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, dilansir Sport Lab.

Kegagalan mendapatkan klub wajar. Pasalnya, Balotelli tercatat dalam sejarah sebagai pesepakbola yang rajin mendapatkan sanksi akibat ulah kontroversialnya. Dari semua klub yang dibelanya sepanjang karier, Inter Milan dan Manchester City menjadi yang paling sering menghukum Super Mario.

"Kualitas teknik yang dimilikinya akan berguna di timnas. Saya selalu berharap sesuatu akan terjadi kepadanya. Saya menyayanginya. Saya melihat dia sebagai anak saya," tambah pelatih Balotelli di Inter dan Man City itu.

Balotelli mengawali karier profesional bersama Lumezzane pada 2006-2007. Tapi, kiprah penyerang berusia 29 tahun tersebut tidak berlangsung lama bersama klub amatir di Negeri Pizza tersebut. Pemain berpaspor Italia itu kemudian menyeberang ke Inter.

Selama memperkuat I Nerazzurri pada 2007-2010, Balotelli menghasilkan 20 gol dari 59 laga. Balotelli juga mulai banyak melakukan tindakan kontroversi yang berujung denda. Sebut saja saat dirinya diganjar denda 20 ribu euro dari manajemen karena masalah sepele. Saat itu dia memasang muka masam kepada pelatihnya, Jose Mourinho.

Kemudian, pemain yang pernah merumput di Prancis bersama Nice dan Olympique Marseille itu juga dihukum denda 7.000 euro dari Komisi Disiplin FIGC atas tindakan tidak pantas  saat I Nerazzurri menghadapi Chievo Verona pada 2008.

Rentetan kenakalan Balotelli membuat manajemen Inter menjualnya ke Man City pada 2010. Sayang, bukan memperbaiki diri saat merumput di Inggris, kelakukan Balotelli semakin parah. Sebut saja saat secara sengaja melakukan pelemparan anak panah mainan ke pemain muda The Citizens. Sikap itu membuat manajemen menghukum 100 ribu pounds.

Paling konyol ketika dirinya sengaja menerima kartu merah ketika Man City menghadapi Dynamo Kiev di Liga Eropa. Kehilangan Balotelli membuat The Citizens akhirnya tersingkir setelah kalah agregat gol dari wakil Ukraina tersebut. Sikap itu membuat dirinya didenda 300 ribu pounds atau setara dua pekan gaji.

Selain denda, banyak kelakuan aneh Balotelli yang membuat Man City geleng-geleng kepala. Contohnya saat Balotelli merayakan gol ke gawang Manchester United pada Oktober 2011 dengan memperlihatkan kaus bertuliskan "Mengapa selalu saya?". Sehari sebelum pertandingan, Balotelli dan teman-temannya membakar rumahnya saat kembang api dilepaskan di dalam ruangan.

Balotelli juga pernah melanggar jam malam pada 48 jam sebelum pertandingan Man City melawan Chelsea dengan pergi ke restoran. Dia tidak minum alkohol, melainkan hanya berfoto dengan sesama pengunjung, memberikan tanda tangan, dan terlibat permainan virtual.

Uniknya, bukan hanya Inter dan Man City yang gerah menghadapi kenakalan Balotelli. Pemain yang memiliki 16 gol dari 36 laga Gli Azzurri itu juga membuat para petinggi AC Milan berang menyikapi pemain kelahiran Palermo, 12 Agustus 1990, tersebut. I Rossoneri sempat menghukum Balotelli dengan denda 10 ribu euro karena terbukti melakukan provokasi terhadap para pendukung Cagliari.

Buku rapor denda Balotelli terus memerah seiring waktu. Contohnya saat membela Liverpool. Walau menetap di Merseyside, ternyata otoritas hukum di Italia menghukumnya atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan selama tinggal di Negeri Pizza. Dia didenda 10 ribu euro.

Meski berkulit hitam, Balotelli juga sempat dituduh antisemitisme. Penyebabnya, postingan gambar karakter Mario Bros di Instagram miliknya. Gambar tersebut dianggap melecehkan ras tertentu, khususnya Yahudi. "Jadilah seperti Mario. Dia tukang kayu dari Italia, diciptakan orang Jepang, bicara Bahasa Inggris, dan wajahnya seperti orang Meksiko".

Merespons kritik pedas itu, Balotelli menanganggapinya dengan santai dengan membawa-bawa ibu angkatnya yang orang Italia. "Ibuku adalah seorang Yahudi. Jadi, kalian semua tutup mulut," ucap Balotelli.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network