Jordan Larsson dan Alexander Isak, The Next Ibrahimovic di Swedia

"Anda benar! Jordan Larsson adalah putra legenda Swedia yang pernah membela Barcelona dan Manchester United Henrik Larsson."

Biografi | 06 November 2020, 09:01
Jordan Larsson dan Alexander Isak, The Next Ibrahimovic di Swedia

Libero.id - Zlatan Ibrahimovic masih aktif bermain sepakbola di level tinggi bersama AC Milan. Tapi, bukan berarti Swedia minim regenerasi di lini depan. Pada era terkini, The Yellow Viking punya dua penyerang muda dengan masa depan panjang, Jordan Larsson dan Alexander Isak.

Dari family name yang melekat, "Larsson", banyak yang mengaitkan pemuda berusia 23 tahun itu dengan striker legendaris Swedia, Henrik Larsson.

Benar. Jordan adalah putra Henrik. Bermain di Spartak Moscow, Larsson junior diyakini akan segera mengikuti jejak sang ayah yang menjadi bintang di sejumlah klub papan atas Benua Biru. Pasalnya, sebelum era Ibrahimovic, Larsson tercatat sebagai penyerang paling tajam yang dimiliki Swedia.

Semasa aktif bermain, pria yang kini sudah menginjak usia 49 tahun tersebut sempat memperkuat berbagai klub besar Eropa. Contohnya, Feyenoord Rotterdam, Glasgow Celtic, Barcelona, hingga Manchester United.

Di klub-klub yang diperkuatnya, Larsson senior menyumbang sejumlah trofi. Sebut saja Piala KNVB (1993/1994) bersama Feyenoord. Dengan Celtic, dia menjuarai Liga Skotlandia (1997/1998, 2000/2001, 2001/2002, 2003/2004), Piala Skotlandia (2000/2001, 2003/2004), hingga Piala Liga Skotlandia (1997/1998, 2000/2001).

Ketika berseragam Barcelona, Larsson menjuarai La Liga (2004/2005, 2005/2006), Supercopa de Espana (2005), dan Liga Champions (2005/2006). Dengan Helsingborg, tercipta Piala Swedia (2006). Saat membela Manchester United, dia menyumbangkan Liga Premier (2006/2007).

Bersama Swedia, Larsson tampil 106 kali dan mencetak 37 gol. Dia ikut ambil bagian ketika The Yellow Vikings menempati peringkat 3 Piala Dunia 1994. Dia juga membela negaranya di Euro 2000, 2004, dan 2008. Ada juga Piala Dunia 2002 dan 2006.

Seperti sang ayah, Jodan juga sangat tertarik menjadi striker. Pemuda yang lahir ketika Larsson berada di musim terakhir bersama Feyenoord tersebut juga mengawali karier sebagai  bersama Hogaborgs BK. Lalu, pindah ke Helsingborg. Pada 19 Juni 2013, Jordan yang berusia 15 tahun bermain bersama Henrik yang sudah menginjak usis 41 tahun saat membela Hogaborg melawan Tenhults.

Dari kampung halaman, Jordan menjajal persaingan di Eredivisie seperti sang ayah ketika muda. Jika Larsson bermain untuk Feyenoord pada 1993-1997, Jordan memperkuat NEC Nijmegen (2017-2018).

Setelah sempat kembali ke Swedia untuk membela IFK Norrkoping, kini Jordan menjadi bagian dari Spartak. Sejak didatangkan pada musim panas 2019, dia  menunjukkan performa yang baik. Musim lalu, dia mencetak 10 gol dari 30 laga di semua ajang. Musim ini, dia sudah memproduksi 6 gol dari 13 pertarungan.

Karier Jordan bersama timnas juga bagus. Dia meniti karier dengan lebih dulu bermain untuk Swedia U-17, U-19, dan U-21. Pada 7 Januari 2018, Jordan mendapatkan tiket untuk melakoni debut bersama tim senior ketika bermain imbang 1-1 kontra Estonia di Abu Dhabi. Pada laga itu, Jordan masuk pada menit 64.

Selain Jordan, Isak juga layak diunggulkan sebagai penerus Ibrahimovic. Lahir di Solna, 21 September 1999, Isak memiliki darah Eritrea. Sang penyerang muda itu kini membela Real Sociedad dan menjadi pemain yang mendapatkan tawaran dari sejumlah klub papan atas Eropa, termasuk Barcelona.

La Liga 2019/2010, menjadi musim pertama Isak setelah hijrah dari Borussia Dortmund pada musim panas 2019. Dia bermain 37 kali di La Liga dengan kontribusi 9 gol. "Isak pemain yang sangat potensial. Jika lancar, saya percaya dirinya akan bisa seperti Zlatan (Ibrahimovic)," kata senior Isak saat bermain di AIK Solna, Chinedu Obasi, dilansir BBC Sport.

Normal jika pemuda seharga 70 juta euro tersebut dianggap sebagai The Next Ibrahimovic. Selain sama-sama keturunan imigran, Isak juga memiliki postur tinggi menjulang, yaitu 192 cm. Layaknya pemain Milan tersebut, Isak juga punya penempatan posisi yang bagus di sekitar area penalti. Dia juga memiliki tandukan mematikan.

Seperti halnya Ibrahimovic, kelebihan utama Isak adalah kekuatan dalam berduel dengan para pemain belakang lawan. Meski tidak mempelajari taekwondo, Isak memiliki kaki yang sangat kuat saat melakukan eksekusi bola mati maupun bola hidup.

"Melihatnya pertama kali saat latihan, saya terkejut. Dia punya talenta. Tapi, butuh waktu dan perjalanan panjang. Saya sependapat, Alex mirip Ibra. Bedanya, Ibra suka pamer. Dia lebih kalem. Di luar pertandingan, saya melihat ada banyak kemiripan," ungkap kapten AIK saat Isak pertama kali naik kelas ke skuad senior, Nils-Eric Johansson.

Hal lain yang membuat banyak rekan-rekan Isak kagum adalah kecintaan kepada Swedia. "Orang tua Alex datang ke Stockholm pada 1980-an saat terjadi perang saudara di Eritrea. Dia lahir dan tumbuh di Swedia. Tapi, dia tidak pernah menyangkal latar belakangnya yang Eritrea," ujar Pelatih Isak saat di Akademi AIK, Nahom Ghidey.

"Keluarga besarnya di Eritrea selalu mendukungnya bermain di timnas Swedia. Dia memiliki mimpi besar untuk membawa Swedia menjuarai Piala Dunia," pungkas Ghidey.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network