Wawancara Zlatan: Saya Menyetir, Tim Mengikuti Saya

"Zlatan seorang diri mampu meningkatkan performa tim serta mentalitas anak-anak Il Diavolo Rosso."

Feature | 18 January 2021, 10:53
Wawancara Zlatan: Saya Menyetir, Tim Mengikuti Saya

Libero.id - Sejak kembali bermain untuk AC Milan pada Desember 2019, Zlatan Ibrahimovic tampal sangat impresif. Dia bahkan mampu meningkatkan performa tim serta mentalitas anak-anak Il Diavolo Rosso.

Musim 2020/21, Milan telah banyak melakukan perombakan dan para pemain Milan sendiri sudah nyaman dengan gaya bermain yang diterapkan oleh Stefano Pioli. Bukti dari kenyamanan tersebut ditunjukkan dengan kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh Alessio Romagnoli dan kawan-kawan.

Adapun pemain Swedia berusia 39 tahun tersebut kini siap mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya demi membawa Milan meraih Scudetto pertama mereka dalam satu dekade. Sepuluh gol dalam tujuh pertandingan yang sudah dilakoni Ibrahimovic, dengan satu gol setiap 53,4 menit, menjadi pendorong penting di paruh pertama musim yang membawa Rossoneri ke puncak Serie A.

"Hari ini saya merasa seperti seorang pemimpin. Saya mengemudi, tim mengikuti saya," ujar mantan penyerang United dan Barcelona itu dalam wawancara dengan Corriere dello Sport.

Bugar kembali setelah absen selama tujuh minggu karena cedera, pelatih kepala Milan Stefano Pioli akan berharap Ibrahimovic dapat kembali memimpin lini serang I Rossoneri. Awal musim yang gemilang tidak akan banyak berarti jika Milan mengalami penurunan dalam beberapa bulan mendatang, yang diakui Ibrahimovic ketika ia mempertimbangkan prospek mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan.

Inter dan Juventus tampaknya menjadi ancaman terbesar buat Milan musim ini, dimana anak asuh Antonio Conten dan Andrea Pirlo masing-masing telah mengumpulkan 40 dan 33 poin, tak jauh dengan raihan poin Milan, 40 poin. Milan akan memainkan laga lanjutan Seria A  ke-18 menghadapi Cagliari pada Selasa dini hari (19/01/21).

"Ini masih awal. Berapa yang masih tersisa? Sepanjang paruh kedua musim ini ditambah dua pertandingan," ujar Ibrahimovic.

"Lebih jauh lagi, menetapkan tujuan seperti menetapkan batas. Saya tidak pernah melakukannya. Tempat kedua adalah yang pertama dari yang terakhir. Saya ingin mendapatkan yang terbaik dari saya dan tim, setiap hari, termasuk latihan."

Usai hanya satu musim membela LA Galaxy, Ibrahimovic kembali bermain untuk Milan dan keputusannya itu terbilang sangat tepat setelah masa pertamanya di tahun 2010 hingga 2012, dimana ia menjadi bagian integral dalam raihan gelar Serie A musim 2010/11.

"Sepuluh tahun lalu adalah Milan yang lain. Tapi  Milan yang saya temukan pada 2020 berbeda. Ini tim yang sangat muda. Kami telah bekerja, kami mengorbankan diri sendiri. Ini hasilnya," lanjut Ibrahimovic.

"Kami melakukan hal-hal hebat, memang benar, karena memang benar kami belum memenangkan apa pun. Tetapi ada keinginan untuk berbuat lebih banyak."

Tentang Liga Champions:

Masih terlalu dini untuk membicarakannya. Menetapkan tujuan seperti menetapkan batasan. Saya tidak pernah melakukan itu. Absennya Milan dari kompetisi elit sudah terlalu lama. Ini tidak normal bagi klub dan fans. Dengan segala hormat, tidak normal bagi saya jika Atalanta bermain di Liga Champions dan Milan tidak ada di sana. Saya tidak tahu apa yang terjadi di klub selama 7 tahun terakhir, tetapi dengan kembalinya saya itu mengubah situasi kami.

Tentang masa depan:

Selama saya merasa dalam kondisi baik di lapangan, saya akan melanjutkan karier saya. Kontrak saya berakhir pada bulan Juni dan kemudian kami akan berbicara dengan klub. Saya tidak ingin menempatkan siapa pun dalam posisi yang tidak nyaman. Awalnya, saya lebih suka menandatangani kontrak selama 6 bulan tahun lalu dan memperpanjangnya nanti.

Akankah keluarga Anda pindah ke Milan?

Kita lihat. Saya tidak mengecualikan apa pun.

Tentang Donnarumma:

Dia penjaga gawang terbaik di dunia, tapi saya tidak pernah mengatakan itu padanya. Tidak normal jika pemain seperti itu tidak pernah bermain di Liga Champions.

Tentang Pioli:

Dia melatih tim dan saya bermain. Dia meminta saya untuk hal-hal tertentu dan saya melakukannya. Dia mempercayai saya dan memberi saya instruksi. Pioli ternyata menjadi pelatih hebat untuk tim ini.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network