Penyebab Mesut Oezil Hengkang dari Arsenal

"Desember 2019, hubungan Oezil dengan Arsenal mencapai titik terendah. Itu terjadi ketika Oezil mencuit perlakuan pemerintah China terhadap Muslim Uighur."

Feature | 22 January 2021, 01:45
Penyebab Mesut Oezil Hengkang dari Arsenal

Libero.id - Pada akhirnya Mesut Oezil dan Arsenal harus berpisah. Tapi cerita tak serta merta berakhir.  Sang playmaker akhirnya memastikan sendiri jalan hidupnya, ketika kontrak Oezil diputus, ia lantas langsung bergegas menyambut tawaran raksasa Liga Turki yakni Fenerbahce.

Di negeri Ottoman itu Oezil bakal menghidupkan kembali kariernya yang compang camping.

Bayangkan saja, Oezil terakhir kali tampil untuk The Gunners pada Maret 2020, dan yang lebih menyakitkan lagi Mikel Arteta menolak untuk memasukkannya ke dalam daftar skuat Liga Premier dan Liga Europa musim ini. Itu merupakan situasi yang paling buruk selama 8 tahun Oezil berseragam Meriam London.

Di bawah Unai Emery, Oezil sering tersingkir dan tidak dimainkan dalan sejumlah pertandingan besar karena menurut Emery dia tidak bisa diandalkan dalam skema permainan. Sebaliknya, di zaman kepelatihan Arsene Wenger, Oezil adalah Oezil yang seharusnya dunia kenal: atraktif, cerdik, penuh daya tekan.

Mengapa Oezil Pergi ?

Situs olahraga The Independent telah menyelidiki beberapa alasan di balik kepergian Oezil.

Pertama, dan yang jelas terasa adalah ketegangan di luar lapangan yang telah memanas selama dua atau tiga tahun terakhir.

Sepanjang tahun 2018, Arsene Wenger bahkan pernah mengatakan menyesal karena memberi Oezil kontrak baru dengan kisaran gaji sebesar 350.000 pounds per minggu, itu sekaligus menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi di klub.

Tapi kondisi saat itu, Alexis Sanchez bakal pergi, dan Arsenal merasa tidak punya pilihan selain mengikat Oezil agar tak menyusul Sanchez.

Kedua, ketegangan yang terus-menerus terjadi dengan orang-orang kepercayaan Oezil, termasuk agen yang telah lama mengurusi dirinya yakni Erkut Sogut dan satu lagi adalah saudara kandung dari Oezil yakni Mutlu.

Pihak Arsenal menganggap, "kubu Ozil selalu berusaha untuk membuat pendirian sendiri.” Intinya keras kepala.

Sebenarnya tidak semua orang di Emirates punya masalah dengan Oezil. Para pemain muda menjadikan Oezil sebagai idola sementara itu para pemain senior mempertanyakan etos kerjanya, bahkan dalam latihan.

Ketiga, pada bulan Desember 2019, hubungan Oezil dengan Arsenal mencapai titik terendah. Itu terjadi ketika dia mentweet tentang masalah politik perlakuan pemerintah China terhadap Muslim Uighur.

Saluran televisi China kemudian menolak untuk melanjutkan hak siar Arsenal dengan begitu klub kehilangan pendapatan. Arsenal sempat mempertimbangkan untuk mendenda Oezil, meski pada akhirnya Arsenal menarik kembali ucapan itu.

Saat itu terjadi, pergolakan hati Oezil membuncah. Sebagai orang yang beragama dan punya pandangan kemanusiaan ia tak suka jika umat seimannya diperlakukan buruk di negeri yang asing. Dan kekokohan pendirian Oezil itu membuatnya tetap dalam kubangan masalah.

Akhir Karier Mesut Ozil

Lantas bagaimana karier Ozil terus menerus bergemuruh. Itu terjadi ketika pemain keturunan Jerman-Turki itu menolak pemotongan gaji sebesar 12,5 persen. Hanya Oezil yang melakukan itu.

Klub melihat hal tersebut sebagai sikap yang menunjukkan kurangnya komitmen rasa kolektivitas

Tapi toh waktu yang berbicara siapa yang benar dan tidak. Pada dasarnya Oezil tidak dimotivasi oleh keserakahan. Alasan Oezil menolak kebijakan dadakan klub lebih karena Arsenal tak memberi keterangan yang jelas kenapa gaji harus dipotong.

Isu tentang pemotongan gaji itu kembali naik daun pada pekan lalu, ketika Arsenal mengumumkan bakal mem-PHK sebanyak 55 karyawan.

Dan hal itu kabarnya telah menimbulkan kemarahan bagi beberapa pemain. Alasannya adalah, mereka mengira pemotongan gaji yang dilakukan klub tempo hari adalah justru untuk menyelamatkan nasib para karyawan, terapi kenyataan berbanding terbalik.

Dan apa yang belum diselesaikan dari masalah Oezil adalah warisan cerita yang dia tinggalkan, yang agaknya akan memecah belah dan membuat konflik penggemar untuk waktu yang lama.

Terlepas dari itu semua, mari ucapkan selamat hidup di Turki dan berkarier disana, Mesut Oezil.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network