Kisah Gerard Pique Pemilik FC Andorra, Bermimpi Tampil di Liga Champions

"Andorra adalah negara kecil di antara Spanyol dan Prancis. Dia memilih ikut liga di Spanyol. Dimiliki oleh Gerard Pique."

Feature | 07 February 2021, 01:23
Kisah Gerard Pique Pemilik FC Andorra, Bermimpi Tampil di Liga Champions

Libero.id - Jika di Inggris ada Salford City, di Spanyol terdapat FC Andorra. Salford tim kecil di Manchester yang dimiliki 6 mantan bintang Manchester United. Sementara Andorra klub dari Andorra, yang main di Negeri Matador, dan dimiliki Gerard Pique.

Futbol Club Andorra secara historis menjadi klub sepakbola terbesar di Andorra. Itu adalah negara kecil di antara Spanyol dan Prancis. Klub ini didirikan pada 15 Oktober 1942 di College of Our Lady of Meritxell dan merupakan tim sepakbola pertama yang didirikan di Andorra.

Layaknya AS Monaco di kompetisi Prancis, Andorra juga memilih berkompetisi di negara lain. Berhubung etnis Andorra berasal dari Katalunya dan Spanyol, mereka memilih berkompetisi di Negeri Matador.  

Setelah beberapa tahun dalam kategori regional, Andorra naik kasta pada 1981 ke Segunda División B (level ketiga dari sistem liga di Spanyol). Di divisi itu, mereka bertahan selama 17 tahun dan sempat bermain di Tercera División 1986/1987 sebelum kembali lagi ke Segunda B. Pada 1988/1989 serta 1989/1990, mereka nyaris promosi ke Segunda División.

Kesuksesan terbesar klub datang pada 1994 ketika memenangkan Piala Katalunya. Andorra menyingkirkan Barcelona di semifinal (agregat 2-1) dan mengalahkan Espanyol di final melalui adu penalti 4-2 setelah tidak ada gol yang dicetak selama waktu normal plus extra time.

Selain di Piala Katalunya, penampilan terbaik Andorra terjadi sepanjang Copa del Rey 1995/1996. Saat itu, mereka mengalahkan Palamós dan Getafe sebelum disingkirkan Celta Vigo di babak 16 besar.

Lalu, bagaimana ceritanya Pique bisa menguasai Andorra? Semuanya berlangsung cepat dan dimulai ketika mendengar mantan rekan-rekannya di MU seperti Gary dan Phil Neville, Paul Scholes, Ryan Giggs, Nicky Butt, hingga David Beckham menginvestasikan dana untuk membangun Salford.

"Sebagai mantan pemain profesional yang terlibat dalam tim divisi bawah adalah sesuatu yang sangat positif. Ini memberi mereka dukungan ekstra dan membuat liga lebih menarik, bagi pendukung dan media," ujar Pique pada 2019, saat diwawancarai BBC Sport.

Menggunakan bendera Kosmos Holding Group, Pique mulai menguasai saham Andorra pada Desember 2018. Tidak dijelaskan berapa uang yang digelontorkan Pique untuk Andorra. Tapi, dia memiliki kewajiban melunasi semua hutang klub yang nyaris membuat Andorra bangkrut. Saat itu, Andorra juga bermain di Primera Catalana (kompetisi level 4 dan 5).

Sesaat setelah menguasai Andorra, Pique berhasil menghadirkan sponsor utama, MoraBanc. Itu adalah bank terkenal, terbesar, dan terbaik di Andorra serta Katalunya. Beberapa minggu kemudian, mereka mencapai promosi ke Tercera División setelah rentetan 22 pertandingan tak terkalahkan.

Tapi, Andorra berhak langsung bermain Segunda B setelah membayar 452.022 euro. Itu sebagai biaya untuk menggantikan tempat Reus Deportiu yang dipaksa turun kasta ke Tercera División karena bangkrut dan gagal membayar gaji para pemainnya.

Di Segunda B Grup 3 2019/2020, Andorra menempati peringkat 9 klasemen akhir. Tapi, pada 20 Februari 2020, pelatih kepala, Gabri Garcia, dipecat setelah menderita 3 kekalahan beruntun dan 7 pertandingan tanpa kemenangan. Pada hari yang sama Nacho Castro diangkat sebagai pelatih baru klub.

"Perbedaan utama Andorra dengan klub lain di Spanyol adalah di sini seluruh negara yang mendukung tim. Kami tidak ingin hanya menjadi investor. Kami ingin terlibat dalam tim, menjadikannya lebih baik, dan menempatkan tim di divisi yang lebih tinggi," ungkap Pique.

Sembari mencoba mencatatkan prestasi di lapangan, manajemen pimpinan Pique juga terus bergerilya mencari sokongan dana. Pada 27 Februari 2020, salah satu grup bisnis terbesar di Andorra, Pyrénées Group, menandatangani perjanjian kerjasama untuk menjadi "mitra premium". Tentu saja, ada dana yang dikucurkan kepada Andorra.

"Tidak ada yang mengira Andorra bisa menjadi prospek yang sangat menarik. Tapi, kami menganalisisnya dan menganggapnya memiliki potensi besar," ucap Direktur Kosmos, Ferran Vilaseca.

"The Pique effect" benar-benar terjadi di Andorra. Awalnya, pertandingan-pertandingan kandang hanya disaksikan 10-15 orang. Lalu, meningkat menjadi 300-400 penonton ketika muncul rumor Pique. Setelah bek tengah Barcelona itu resmi memiliki klub, penonton bisa mencapai 1.500-2.000 orang setiap laga dan diprediksi akan terus meningkat seiring prestasi Andorra.

"Gerard mengatakan mimpinya adalah mendengarkan lagu wajib Liga Champions di Andorra. Kami ingin melangkah selangkah demi selangkah, dengan banyak kerendahan hati dan rasa hormat kepada tim lain. Kami memiliki ambisi yang besar. Impian itu sulit tetapi bukan tidak mungkin," beber Vilaseca.

"Kami ingin menjadi salah satu perwakilan utama Andorra dalam lingkungan sepakbola Spanyol dan Eropa, seperti Monaco di Prancis. Kami ini negara ini bangga dengan klub kami," tambah Vilaseca.

Komposisi pemain Andorra terdiri dari mayoritas pemain Spanyol, Andorra, dan sejumlah legiun import.  Sebut saja Federico Bessone dari Argentina. Lalu, Marti Riverola dan Adria Vilanova dari Spanyol. Mereka merupakan lulusan La Masia. Bahkan, Adria adalah putra almarhum Tito Vilanova, mantan pelatih Pique di Barcelona yang meninggal karena kanker. Sementara Bessone adalah rekan Pique di La Masia.

"Sebelum laga pertama saya di Andorra, Pique datang memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang terjadi. Dia ingat saya dari waktu kami bersama di Barcelona. Itu menunjukkan banyak hal tentang jenis orang yang rendah hati dan ramah," pungkas Bessone.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network