Alasan di Balik Jok Mobil Mewah di Bangku Cadangan, Satu Kursi Rp 67 Juta

"FC Kaiserslautern menjadi tim pertama yang mempopulerkan bangku ala mobil sport di bench."

Feature | 07 February 2021, 11:27
Alasan di Balik Jok Mobil Mewah di Bangku Cadangan, Satu Kursi Rp 67 Juta

Libero.id - Pernah lihat bangku yang tersusun rapih di bench alias tempat duduk staf pelatih dan pemain cadangan? Mau tahu kenapa mereka begitu nyaman duduk di sana?

Usut punya usut, bangku itu bukan tempat duduk sembarangan. Bangku itu mengadopsi tempat duduk mobil sport super mahal. Karena itu, tak mengherankan apabila melihat staf pelatih, khususnya pemain, duduk berlama-lama di tempat tersebut. Mereka seperti enggan beranjak dari tempat duduk itu selama pertandingan.

Selain nyaman diduduki, ternyata faktor harga yang membuat mereka betah duduk di sana. Harga satu bangku itu tergolong fantastis setelah dibanderol 3.500 pounds (Rp 67,3 juta). Walau terkesan mahal, banyak klub di dunia sudah menggunakan bangku tersebut. Mereka sengaja menerapkannya karena bangku itu turut menghadirkan sponsor alias pendapatan bagi manajemen klub.

Tapi, bagaimana awal mula tempat duduk mobil sport berada di bench? Kisah dimulai dari Recaro, perusahaan asal Jerman yang memproduksi kursi mobil dan pesawat. Mereka mengajukan produk mereka yang direspons dengan baik oleh sejumlah klub Eropa.

Tercatat tim raksasa seperti Real Madrid, Borussia Dortmund, Olympique Lyon, West Ham United, dan Newcastle United, serta berbagai tim Jerman bersedia menggunakan produk Recaro. Mereka puas dengan produk itu hingga menggunakannya selama bertahun-tahun.

Jika ditotal saat ini, sudah ada 70 tim sepak bola di seluruh dunia menggunakan produk tersebut. Mereka mengaku kursi itu memberikan rasa nyaman dan hangat bagi staf pelatih dan pemain cadangan selama menyaksikan jalannya pertandingan.

Namun, tim pertama yang menerapkan kursi ala mobil sport di bench adalah FC Kaiserslautern. Mereka menggunakannya sejak awal 1990-an hingga menjuarai kompetisi Bundesliga pada 1997/1998.

Kaiserslautern bisa menerapkan itu karena disokong oleh Ulrich Putsch, pendiri sekaligus pemilik Recaro, yang masuk dalam jajaran direksi tim berjuluk The Red Devils tersebut.

Putsch memberi masukan mengganti kursi di bench dengan produk Recaro setelah mendengar keluhan dari Kalli Feldkamp, pelatih Kaiserslautern saat itu, yang mengalami masalah punggung. Putsch kemudian merealisasikan idenya dengan menempatkan kursi baru di bench, khusus untuk Feldkamp.

Pergantian menyeluruh di kursi bench Kaiserslautern baru dilakukan pada 1994 setelah Feldkamp mengaku tak lagi mengalami masalah punggung saat duduk di bangku tersebut.

“Kami meletakkan kursi tepat di sebelah bangku (para pemain). Ulrich (Putsch) membuat bangku lengkap yang diproduksinya khusus untuk tim tuan rumah setelah melihat kekaguman seluruh pemain (Kaiserslautern),” ujar Tilman Schaefer, perwakilan perusahaan dari Recaro kepada Jalopnik.

Setelah proyek percontohan sukses besar bersama Kaiserslautern, produk buatan Recaro kemudian menjadi tren di seluruh dunia. “Tim lain menjadi sangat bersemangat. Mereka memesan bangku dari kami (Recaro), sehingga menjadikan hal ini menjadi proyek penjualan khusus selama bertahun-tahun,” lanjut Schaefer.

“Bahkan, kursi ini sudah menjadi semacam standar tersendiri di dunia sepak bola. Produk kami juga merambah bisbol di Jepang, dan kursi bisnis di stadion. Recaro adalah pemasok terbesar di Eropa dan Jepang,” lanjutnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network