7 Pemain yang Membuat Murka Mikel Arteta sebagai Pelatih Arsenal

"Terakhir, Arteta menunjukkan kemarahannya pada Pierre Emerick Aubameyang."

Feature | 23 March 2021, 03:00
7 Pemain yang Membuat Murka Mikel Arteta sebagai Pelatih Arsenal

Libero.id - Sejak penunjukan Mikel Arteta sebagai pelatih Arsenal pada Desember 2019, beberapa pemain telah menyebabkan kekecewaan dan kemarahan mantan pemain asal Spanyol tersebut.

Meski Arteta terkenal sebagai pribadi yang adil, mantan kapten The Gunners itu tidak senang menjadi orang bodoh yang terlena dengan status klub besar tim asuhannya. Mantan asisten Pep Guardiola di Manchester City itu beranggapan beberapa pemain The Gunners belum menunjukkan standar profesionalisme.

Ambil contoh kasus indisipliner waktu Pierre-Emerick Aubameyang. Penyerang asal Gabon ini dikabarkan terlambat menjalani sesi latihan jelang derby London Utara, yang akhirnya menuai polemik yang cukup panjang. Sikap Aubameyang mengundang kemarahan Arteta.

Arteta kemudian mengambil keputusan tak memasukkan nama Aubameyang dari starting line-up Arsenal. Aubameyang juga didenda karena keterlambatannya dalam pertandingan saat menjamu Spurs.

GRANIT XHAKA

Libero.id

Kredit: instagram.com/granitxhaka

Pemain internasional Swiss ini tampaknya memiliki lebih banyak nyawa di Arsenal daripada seekor kucing, hewan yang mempunyai sembilan nyawa di serial kartun melegenda, Tom and Jerry.

Xhaka sempat populer dengan isunya yang hampir meninggalkan klub selama masa kepemimpinan Unai Emery. Dia saat itu bereaksi buruk terhadap penggemar yang melecehkannya setelah penampilan buruk melawan Crystal Palace.

Tapi, berbagai perubahan terlihat jelas dalam performa Xhaka. Dia membalikkannya dengan bermain lebih baik di bawah komando Arteta.
Namun, setelah kartu merah tidak masuk akal melawan Burnley pada Januari 2021, bos Arsenal mengatakan bahwa Xhaka telah melampaui batas. "Dia membuat kesalahan, jelas itu merugikan kami," jelas Arteta.

MESUT OEZIL

Cintai atau benci, Arteta menjelaskan perasaannya kepada pemenang Piala Dunia 2014, Mesut Oezil, ketika dia mengeliminasi gelandang asal Jerman itu saat bersaing di Liga Premier dan Liga Europa musim ini.

Fakta menunjukkan Arteta tidak senang dengan perlakuan Oezil saat pelatihan, dan ketika mencoba mengubah gaya permainan tim. Dia tidak melihat playmaker itu sebagai bagian dari rencananya.

Oezil, salah satu pemain yang sering mendapat pujian di Arsenal, adalah sosok yang selalu bekerja keras dan bersikeras terus berjuang bersama timnya. Di samping itu, kariernya di tim hanya tinggal enam bulan tersisa pada kontraknya yang bernilai 350.000 pounds per minggu.

Namun, pada Januari lalu, dia akhirnya meninggalkan London Utara dan bergabung dengan Fenerbahce. Sejauh ini, dia berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya di Turki. Sayang, keinginan Oezil harus tertunda karena dirinya tengah mengalami cedera.

MATTEO GUENDOUZI

Libero.id

Kredit: instagram.com/matteoguendouzi

Bakat mengesankan lainnya, Guendouzi, muncul di panggung musim lalu. Guendouzi menjadi favorit Arsenal dengan beberapa penampilan yang mengesankan, termasuk kesuksesannya mendapatkan nominasi Golden Boy.

Pesepak bola berdarah Prancis tersebut memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Namun, banderol transfernya murah hanya sebesar 8 juta pounds. Satu kekurangan yang dimiliki Guendouzi, yakni sikap temperamen saat ditangani Arteta.

Perkelahian dengan teman setim yang dianggap anarkis di kamp pelatihan di Dubai membuat suasana kariernya menjadi meredup. Arteta dilaporkan menyalahkan atas keputusannya melakukan transfer Guendouzi.

Direktur Teknik Arsenal, Edu, juga harus mengingatkan gelandang itu tentang tanggung jawabnya di acara media saat tampil di Timur Tengah.

Sementara pukulan terakhir terjadi saat Arsenal kalah 2-1 dari Brighton and Hove Albion pada Juni 2020. Guendouzi terlihat cekcok dengan Neal Maupay.

Tak hanya itu, Guendouzi diduga telah berbohong tentang gajinya. Segala kekurangan itu membuat Arteta memutuskan meminjamkan Guendouzi ke Hertha Berlin sejak awal musim ini.

NICOLAS PEPE

Banyak yang diharapkan dari pemain sayap asal Pantai Gading tersebut, yang telah berjuang di Emirates sejak kepindahannya senilai 72 juta poundsterling dari Lille.

Sayang, Arteta belum melihat performa terbaiknya bersama The Gunners. Arteta selalu memberikan tantangan kepada Pepe untuk mengulangi performa terbaiknya saat Arsenal mentas di Liga Premier maupun Liga Europa.

Kesabaran Arteta justru hilang ketika Pepe mengecewakan rekan satu timnya setelah dikeluarkan dari lapangan saat melawan Leeds United di Elland Road. Dia dikeluarkan setelah menanduk Ezgjan Alioski.

The Gunners beruntung mempertahankan satu poin, walau bermain tanpa Pepe. Setelah pertandingan, Arteta mengecam Pepe karena perilakunya yang tidak bisa diterima. "Saya sangat menyukai kepribadian tim. Ketika Pepe mengecewakan tim, betapa kami menderita bersama dan berpegang pada apa yang harus kami lakukan."

WILLIAM SALIBA

Libero.id

Kredit: instagram.com/w.saliba4

Ketika Arsenal mengontrak William Saliba dari Saint-Etienne seharga 27 juta pounds pada Juli 2019, banyak penggemar The Gunners yang mengira pemain berusia 19 tahun itu akan bermain beberapa menit di Liga Premier sekarang.

Tapi, harapan itu belum berhasil sejauh ini. Pemain Prancis itu justru frustrasi dengan kurangnya peluang tampil bersama tim utama, serta cedera yang menghambat kemajuannya.

Arteta memiliki keyakinan bahwa Saliba membutuhkan tahun transisi sebelum dia menyesuaikan diri dengan lingkungannya di London Utara.

Arteta juga mengungkapkan dia merasa muak dengan situasi Saliba, apalagi pemain internasional Prancis U-21 menolak untuk dipinjamkan. Padahal, Saliba tidak memiliki kesempatan bermain bersama Arsenal musim ini.

Saliba belakangan ini mengatakan bahwa dirinya "terkunci" di Arsenal. Dia menyatakan situasinya itu di Instagram, di mana dirinya hanya tampil bersama Arsenal U-21 musim ini.

Namun, situasi mulai berubah ketika Saliba bersedia bergabung bersama Nice dengan status pinjaman hingga sisa musim ini.

Saliba dikabarkan menikmati peningkatan kualitas di sana. Dia menunjukkan kesiapan ketika kembali ke Arsenal musim depan.

LUCAS TORREIRA

Gelandang Uruguay itu didatangkan dari Sampdoria dengan ekspektasi tinggi. Tapi, Torreira gagal menunjukkan bentuk permainan terbaiknya bersama The Gunners.

Situasi itu membuatnya dibekukan oleh Arteta, hingga Torreira dikirim dengan status pinjaman ke Atletico Madrid.

Dengan tidak adanya opsi kesepakatan permanen di akhir kontrak peminjaman, Torreira dipastikan akan kembali lagi ke Emirates. Laporan terbaru menunjukkan hal tersebut bisa datang lebih cepat daripada sebelumnya.

Tapi, Ricardo, ayah Torreira, menjelaskan Arteta harus mencintai putranya lagi di lapangan. "Lucas memiliki hati yang besar dan melakukan banyak upaya dalam semua yang dia lakukan," kata Ricardo kepada media asal Madrid, Libertad Digital.

Ricardo menambahkan, putranya bukan tipe pemain yang suka berada di bangku cadangan. “Dia perlu menunjukkan apa yang bisa dia berikan di lapangan. Dia didorong dengan permainan. Dan, itu terjadi di Arsenal,” tuturnya.

"Lucas adalah anak yang jujur dan ingin meninggalkan jiwanya di lapangan, tapi itu ditentukan oleh para pelatih. Saya pikir pelatih Arsenal saat ini dia tidak menghitungnya,” pungkasnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network