Libero.id - Ole Gunnar Solskjaer sedikit bernapas lega, apalagi setelah Manchester United berhasil menggulung Tottenham Hotspur di kandangnya 3-0.

Solskjaer sejatinya patut bersyukur dengan kembali moncernya Cristiano Ronaldo. CR7 menghasilkan momen ajaib untuk membuka skor melawan Tottenham, di mana megabintang asal Portugal itu mengantongi gol yang menakjubkan.

Ronaldo tidak melakukan kesalahan di depan gawang, melepaskan tendangan voli spektakuler yang membuat Hugo Lloris tidak punya peluang untuk menepisnya.

Bruno Fernandes memilih Ronaldo dengan umpan silang sempurna ke dalam kotak. Dan, Ronaldo tak membuang kesempatan itu dengan gol luar biasa.

Ronaldo Fernandes partnership has to be the greatest in the premier league Era????

— Sani?? (@Sani__UtD) October 30, 2021

Solskjaer sangat puas dengan gol itu, tapi pelatih asal Norwegia ini makin tersenyum ketika Edinson Cavani menggandakan keunggulan Setan Merah di babak kedua, hingga Marcus Rashford menambah derita tim asuhan Nuno Espirito Santo.

Keberhasilan ini membuktikan Setan Merah siap bangkit selepas dipermalukan Liverpool di laga sebelumnya. Man United pun siap menghadapi Atalanta Bergamo dalam fase lanjutan Liga Champions.

“Ini membuktikan kesiapan kami, tapi tak ingin gegabah. Kami terus memperbaiki diri,” cetus Solskjaer, seperti dilansir The Telegraph.

Pernyataan Solskjaer layak dibenarkan karena manajemen Setan Merah sebenarnya memberikan ultimatum kepada mantan pelatih FC Molde tersebut.

Solskjaer memang telah melewati ujian pertama setelah menghancurkan Spurs, tapi timnya masih memiliki dua laga di depan yang tak kalah penting. Selain menghadapi Atalanta, mereka bakal menjalani partai derby kontra Manchester City.

“Tekanan ini yang coba kami selesaikan satu persatu. Kami beruntung dapat melalui Spurs dan berharap mendapat hasil serupa (kemenangan) ketika bertemu Atalanta dan Man City,” tandas gelandang Man United, Fernandes.

Sementara tekanan justru menghimpit Spurs, khususnya Espirito Santo. Mereka sudah menelan lima kekalahan dari 10 laga Liga Premier sejauh ini. Posisi ini tentu saja menyudutkan pelatih berpaspor Portugal tersebut.

Melihat ekspektasi besar yang diharapkan dari seorang Espirito Santo, dua kekalahan beruntun Spurs di Liga Premier jelas menjadi alarm bagi mantan pelatih Wolverhampton Wanderers tersebut. Dirinya harus segera memperbaiki itu untuk menyelamatkan jabatannya.