Kisah Mesut Oezil Tolak Pemotongan Gaji 12,5 Persen di Arsenal

"Gaji yang dipotong untuk para pemain, manajer dan jajaran pelatih tim utama."

Feature | 20 April 2020, 23:03
Kisah Mesut Oezil Tolak Pemotongan Gaji 12,5 Persen di Arsenal

Libero.id - Arsenal mengumumkan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen untuk para pemain, manajer dan jajaran pelatih tim utama mereka guna membantu kondisi finansial klub di tengah krisis yang ditimbulkan pandemi virus corona.

Pengurangan gaji itu mulai diberlakukan untuk bulan April, tetapi Arsenal menjanjikan akan membayarkan nilai yang terpotong di masa mendatang.

"Jika kami bisa memenuhi target spesifik di sisa musim, terutama kesuksesan di atas lapangan, klub setuju untuk membayarkan nilai yang terpotong," demikian tulis pernyataan di laman resmi Arsenal, Selasa WIB.

Kesepakatan itu berdasar asumsi bahwa sisa kompetisi musim 2019/20 bisa dirampungkan dan klub menerima penuh bagian mereka dari uang hak siar.

"Dana potongan akan membantu menutupi sejumlah risiko finansial yang ditimbulkan penundaan musim ini serta terganggunya penerimaan komersial," tulis pernyataan tersebut.

Arsenal saat ini berada di urutan kesembilan klasemen Liga Premier Inggris dengan jarak empat poin dari zona Eropa dan delapan poin menuju zona Liga Champions sebelum kompetisi ditangguhkan.

Liga Premier masih belum menemui titik terang kapan akan bisa dilanjutkan mengingat ancaman persebaran pandemi virus corona masih tinggi.

Oezil Menolak

Gelandang asal Jerman Mesut Ozil dilaporkan menjadi salah satu dari tiga bintang Arsenal yang menolak pemotongan gaji sebesar 12,5 persen.

Menurut laporan The Mirror, Selasa  WIB, Ozil belum sepakat menerima perjanjian pemotongan gaji karena ia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil sebuah keputusan.

Sebelumnya, Arsenal pada Senin telah mengonfirmasi bahwa skuat tim utama dan pelatih Mikel Arteta akan menerima pemotongan gaji di tengah pandemi virus corona.

Ozil dkabarkani ingin terlebih dahulu melihat dampak finansial akibat pandemi COVID-19 sebelum ia menerima pemotongan gaji.

Gelandang berusia 31 tahun tersebut adalah pemain dengan bayaran tertinggi di Emirates dengan 350.000 poundsterling (sekitar Rp6,78 miliar) per pekan.

Ia telah menjelaskan bahwa ia memang bersedia melakukannya di masa mendatang dan menghormati keputusan yang dibuat oleh rekan satu timnya.

Agen Ozil, Dr Erkut Sogut menolak berkomentar setelah menyerukan agar para pemain Liga Premier Inggris untuk tidak menerima pemotongan gaji.

"Saya tidak akan menyarankan untuk menyetujui pemotongan gaji hari ini karena saya tidak tahu besok apakah liga akan dilanjutkan, apakah klub akan mendapatkan sponsor hak siar TV dan dana dari sponsor lainnya," ujar Sogut.

"Apa dampak finansial sebenarnya pada klub, kita bisa melihat tiga hingga enam bulan kemudian - tetapi kita tidak bisa melihatnya hari ini."

"Penangguhan (kompetisi) adalah sebuah, tetapi tidak untuk menyetujui pemotongan hari ini ketika klub masih dapat menghasilkan keuntungan yang sama seperti tahun lalu."

"Ketika politisi memberi tahu para pemain untuk ambil bagian (dalam memberikan bantuan), itu adalah pengalihan karena mereka bahkan tidak bisa melindungi staf Layanan Kesehatan Nasional."

"Sangat mudah ketika menyebut para pemain liga Inggris 'serakah' - tetapi banyak pemain melakukan aksi dengan menyumbang."

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network