Kisah Michael Ngoo, Cedera 2 Tahun Gara-gara Tekel Virgil van Dijk

"Fans Liverpool seharusnya tahu pemain ini. Ceritanya bikin sedih.."

Biografi | 22 August 2022, 05:06
Kisah Michael Ngoo, Cedera 2 Tahun Gara-gara Tekel Virgil van Dijk

Libero.id - Michael Ngoo adalah jebolan Akademi Liverpool. Striker berusia 29 tahun harus cedera panjang dan memiliki karier suram gara-gara tekel bintang Liverpool di kemudian hari, Virgil van Dijk. Unik sekaligus sedih!

Lahir di Walthamstow, 23 Oktober 1992, Michael Ngoo adalah pemain berbakat dari London Timur. Saat kecil, dirinya bergabung dengan Southend United. Bakatnya kemudian menarik perhatian Manchester United, yang merupakan klub idola masa kanak-kanak.

Mimpi Michael Ngoo untuk main di klub kesayangan hampir terwujud pada usia 16 tahun. Dia menjalani trial di Akademi Setan Merah. Dia tampil bagus di turnamen junior. Tapi, entah bagaimana, Michael Ngoo justru memilih bergabung dengan Akademi Liverpool. Itu terjadi pada 2009.

Meski meninggalkan kota kelahirannya pada usia yang sangat muda, Michael Ngoo tahu bahwa bergabung dengan Liverpool adalah kesempatan sekali seumur hidup.

"Saya tumbuh dengan mendukung Man United dan saya ingin bergabung dengan mereka. Tapi, banyak orang di telinga saya yang mengatakan kepada saya bahwa saya harus pergi ke Liverpool," ujar Michael Ngoo, dilansir Daily Mail.

Datang ke Merseyside, Michael Ngoo mendapatkan teman-teman yang punya bakat besar seperti Raheem Sterling, Andre Wisdom, Conor Coady,  hingga Jonjo Shelvey. Itu membantunya berkembang dan menikmati status menjadi pemain reguler di Liverpool U-18 dan U-23.

Performa yang menjanjikan membuat Michael Ngoo dipanggil berlatih dengan tim utama di bawah kendali Kenny Dalglish. Tapi, pada musim dingin 2013, penerus Kenny Dalglish, Brendan Rodgers, membuat keputusan yang tidak menguntungkan bagi perkembangan karier Michael Ngoo.

Michael Ngoo dipinjamkan ke Yeovil Town dan Walsall. Tapi, di atas kertas, kontraknya dengan Liverpool baru akan habis pada musim panas 2014, dan dia harus bersaing dengan Raheem Sterling, Luis Suarez, Daniel Sturridge, dan Luis Alberto di lini depan. Jadi, Michael Ngoo sadar kariernya di Anfield resmi berakhir.

Setelah meninggalkan Liverpool pada musim panas 2014, Michael Ngoo menjalani kehidupan nomaden. Dia bermain untuk klub-klub liga yang lebih rendah sebelum klub Liga Premier Skotlandia, Kilmarnock, memberikan kesempatan berkarier kepada dirinya.

Sial, belum sempat berbuat banyak untuk klub baru, pemain yang saat itu baru menginjak usia 22 tahun, harus mengalami kejadian kurang menyenangkan. Dan, itu membuat karier Michael Ngoo berantakan sekali lagi dan untuk selamanya.

Lebih sial lagi, tragedi yang menimpa Michael Ngoo terkait dengan bintang Liverpool masa depan, Virgil van Dijk. Bagaimana bisa?

Tahun itu, Virgil van Dijk memperkuat Glasgow Celtic. Lalu, dalam pertandingan lanjutan Liga Premier Skotlandia melawan Kilmarnock, Michael Ngoo berjumpa Virgil van Dijk. Michael Ngoo beroperasi sebagai penyerang. Sementara Virgil van Dijk jadi batu karang kokoh di lini belakang.

Dalam satu momen perebutan bola, Virgil van Dijk melakukan tekel tanpa ampun kepada Michael Ngoo. Itu membuat dirinya kehilangan keseimbangan. Itu tekel yang keras. Itu membuat Michael Ngoo cedera parah. Tulang pergelangan kakinya patah, dan harus menjalani operasi berkali-kali.

Akibat insiden tersebut, Michael Ngoo harus menepi dari pertandingan. Bukan sebulan atau dua bulan, melainkan dua tahun. Bayangkan, dua tahun!

Selama masa itu, Michael Ngoo dipinjamkan ke klub amatir non-liga, Bromley, dan Oldham Athletic. Tapi, dia diliputi depresi dan kemarahan tentang bagaimana kariernya sekejap bisa berubah. Dari yang semula wonderkid di Liverpool menjadi pemain tanpa karier yang jelas.

"Saya tidak hanya terluka secara fisik. Saya juga hancur secara psikologis. Sebelum saya menjalani operasi pertama saya, spesialis mengatakan kepada saya bahwa jika rehabilitasi saya tidak berjalan sesuai rencana maka saya tidak akan bermain sepakbola profesional lagi," ungkap Michael Ngoo.

Lebih menyakitkan bagi Michael Ngoo, Virgil van Dijk ternyata tidak sadar bahwa tekel di hari pertandingan telah mematahkan mimpi seorang pemuda. Dia adalah pemuda yang jika Liverpool mengadakan reuni akbar, 10 tahun mendatang, akan duduk disebelah bek asal Belanda tersebut.

"Saya melewati waktu yang sangat buruk. Saya masuk ke mobil saya, menyalakan musik, dan melakukan perjalanan yang panjang dan tidak berarti. Kemudian, saya akan kembali ke rumah lagi. Saya stres dan merenungkan apa yang harus saya lakukan karena saya pikir saya tidak bisa menendang bola lagi," beber Michael Ngoo.

Beberapa pekan kemudian, cerita Michael Ngoo dimuat media utama Inggris, Daily Mail. Di situlah Virgil van Dijk baru sadar membuat karier seorang lulusan The Reds cedera parah.

"Saya segera memberi tahu fisioterapis kami bahwa Virgil van Dijk telah mencoba melakukannya kepada saya. Sebelum tekel, ada beberapa kata yang terucap diantara kami. Lalu, dia datang dari belakangku. Saya pikir itu disengaja," ujar Michael Ngoo.

"Virgil van Dijk meminta maaf melalui John Guidetti, teman saya, yang saat itu dipinjamkan ke Glasgow Celtic. Kerusakan telah terjadi, tapi saya tidak menyimpan dendam," tambah Michael Ngoo.

"Itu membuat saya berpikir bahwa hal-hal dalam hidup dapat berubah dalam hitungan detik. Itu adalah sesuatu yang selalu saya coba dan jelaskan kepada para pemain yang lebih muda. Anda pikir anda sedang menuju puncak dan itu akan bertahan selamanya. Tapi, ternyata tidak," kata Michael Ngoo.

Selama masa-masa berat itu, Michael Ngoo beruntung punya dukungan orang tuanya yang taat beragama. "Ibu saya terus berdoa untuk saya dan dia membantu saya secara rohani. Saya tidak akan bisa melewatinya tanpa keyakinan saya," kata Michael Ngoo.

"Saya tidak pernah benar-benar menemui psikolog. Saya juga tidak menentangnya. Tapi, saya hanya berdoa setiap hari dari lubuk hati saya. Saya telah melihat kemajuan saya sejak saat itu. Jadi, saya tahu bahwa Tuhan itu nyata," ucap Michael Ngoo.

Setelah dua tahun tak bermain, Michael Ngoo melanjutkan karier di Albania bersama KF Tirana. Dia tiba di sana pada musim panas 2017. Dia menjadi orang Inggris kedua yang bermain di negara Balkan itu setelah mantan pemain Akademi Manchester City, Jamie Phoenix.

Waktu Michael Ngoo bersama Tirana sangat sukses. Dia membantu klub Divisi II itu promosi di musim pertama. Kemudian, memenangkan Divisi I di musim ketiganya.

"Saya pikir akan baik untuk mengubah lingkungan saya dan saya tidak menyesal pergi ke sana (Albania). Tubuh saya tidak dalam kondisi yang tepat untuk bermain di League One atau League Two (Inggris). Jadi, saya pikir saya akan pergi ke Albania. Di sini, sepakbola lebih teknis daripada fisik," kata Michael Ngoo.

"Tirana adalah kota kecil yang menyenangkan untuk ditinggali. Saya mendapatkan banyak teman," ucap Michael Ngoo.

Michael Ngoo mencetak 29 gol dalam 74 penampilan untuk FK Tirana. Tapi, waktunya di Ibu Kota Albania bukan tanpa kesulitan. Dia mengalami pelecehan rasial ketika FK Tirana memainkan sebuah pertandingan. Dia juga sempat berselisih dengan pelatih timnya, Ardian Mema. Itu mengakibatkan pembuangan Michael Ngoo ke tim cadangan.

"Dia pelatih baru dan mengatakan sesuatu kepada saya, yang tidak akan ditoleransi di Inggris. Saya mengutarakan pikiran saya dan kami harus berpisah. Tapi, kami memainkan sepakbola yang bagus di bawah asuhannya dan kami kemudian menjadi teman," pungkas pemain berusia 30 tahun itu.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Liverpool


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network