Pemain Ini Membela 38 Klub dan Melakukan Transfer 43 kali

"Banyak yang berpikir Zlatan Ibrahimovic (9 klub) atau Marko Pantelic (12 klub) orang paling sering pindah klub. Ternyata ada yang lebih gila."

Feature | 25 August 2020, 09:20
Pemain Ini Membela 38 Klub dan Melakukan Transfer 43 kali

Libero.id - Selama ini banyak yang bilang bilang Zlatan Ibrahimovic adalah pemain yang paling tidak setia karena rajin berpindah-pindah klub. Tapi, di Inggris, ada pesepakbola yang membela klub lebih banyak dari penyerang Swedia keturunan Bosnia Herzegovina tersebut.

Sejarah mencatat, Ibrahimovic pernah membela sembilan klub profesional di level senior. Memulai dari Malmo, Ibra lalu berkarier di Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Paris Saint-Germain, Manchester United, Los Angeles Galaxy, serta Milan lagi.

Jumlah itu sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan Jefferson Louis. Setriker yang sudah menginjak usia 41 tahun itu telah berkarier selama lebih dari 20 tahun dengan membela 38 klub plus melakukan transfer 43 kali!

Sama seperti Ibrahimovic, Louis juga masih aktif bermain. Di usia senja, pesepakbola yang sempat membela tim nasional Republik Dominica itu sekarang masih berjibaku di level bawah kompetisi Inggris. Pria kelahiran London, 22 Februari 1979, tersebut tercatat sebagai pemain St Albans City.

Libero.id

Kredit: twitter.com/stalbanscityfc

Klub yang dibela Louis saat ini bermain di National League South. Itu adalah klub dari dari kasta keenam, yang pada musim 2019/2020 berada di peringkat 20 dari 22 peserta di klasemen akhir. Berhubung itu adalah kasta paling bawah, St Albans tidak mungkin lagi terdegradasi.

Dalam sebuah kesmempatan, Louis menceritakan perjalanan karier sepakbolanya yang sangat pajang. Louis mengaku sempat membuat beberapa kesalahan. Tapi, dia tidak menyesal telah membuat jalan berkelok-kelok di sepakbola. Dia senang karena memiliki koneksi luar biasa setelah membela banyak klub.

"Itu (sepakbola) adalah hasrat dan cinta. Saya sangat kompetitif (di usia senja). Saya ingin menang dan mencetak gol. Musim ini (2019/2020) saya belum terlalu sering mencetak gol. Tapi, saya merasa saya telah menyesuaikan permainan saya untuk tim. Sebelumnya saya biasa bermain untuk diri saya sendiri. Saya dulu hanya ingin mencetak gol. Tapi, sekarang saya harus menyesuaikan diri untuk membantu kemajuan tim," kata Louis, dilansir Planet Football.

Sebagai orang yang lahir di London dan dibesarkan dalam keluarga yang mendukung Arsenal, Louis kecil sebenarnya sangat ingin membela The Gunners. Namun, dia justru mendapatkan undangan untuk menjalani trial di Milwall pada usia 14 tahun.

"Ketika itu saya (latihan) di Millwall. Mereka menginginkan saya. Tapi, salah satu pelatih mengatakan sesuatu kepada saya dan saya tidak menyukainya. Saya menantangnya dan dia jelas berpikir bahwa saya bukan anak yang baik. Selanjutnya, saya harus meninggalkan sesi latihan lebih cepat dari jadwal," ungkap Louis.

"Saya tidak akan berbohong. Karena tumbuh di London saya adalah seorang pemberontak. Saya tidak bisa menyembunyikan perasaan saya. Orang-orang dulu salah membaca saya. Saat anda masih muda, orang tidak benar-benar ingin anda memiliki opini dan mengutarakan pendapat anda," tambak Louis.

Sikap keras kepala itulah yang menjadi masalah Louis tidak betah berlama-lama di satu klub. Tapi, Louis tidak peduli dengan anggapan tersebut. Dia menyadari terdapat banyak hal lebih baik dalam hidup ketimbang membahas persepsi orang tentang kariernya yang nomaden.

"Saya memang belum kehilangan minat terhadap sepakbola karena saya masih mencintai sepakbola. Tapi, saya tidak peduli lagi mengenai itu. Sepakbola bukan tujuan saya dalam hidup saat ini. Prioritas saya sekarang adalah menjadi orang berguna dalam sepakbola," jelas Louis.

Bagi pemain yang merumput di Kualifikasi Piala Dunia 2010 membela Republik Dominica melawan Barbados itu, sepakbola sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Dia mengakui kehidupan akan sangat berbeda tanpa bergelut di olahraga tersebut. "Saya tidak tahu harus melakukan apa jika tidak lagi menjadi pemain sepakbola," ucap Louis.

Jika melihat riwayat kariernya, maksimal Louis akan berada di satu klub untuk dua tahun. Itu juga hanya tiga kali, yaitu dengan Risborough Rangers (1996-199), Thame United (1998-2000), dan Wealdstone (2014-2016). Selebihnya, satu tahun. Bahkan, di beberapa klub, dia hanya menyempatkan bermukim dalam hitungan minggu.

Selain St Albans, Risborough, Thame, dan Wealdstone, Louis juga sempat membela Aylesbury United, Oxford United, Woking, Gravesend and Northfleet, Forest Green Rovers, Bristol Rovers, Hemel Hempstead Town, Lewes, Worthing, Stevenage Borough, Eastleigh, Yeading, Havant and  Waterlooville, Weymouth, Maidenhead United, Mansfield Town, Wrexham, Crawley Town, Rushden and Diamonds, Gainsborough Trinity, hingga Darlington.

Masih ada lagi Weymouth, Hayes and Yeading United, Brackley Town, Newport County, Whitehawk, Hendon, Margate, Lowestoft Town, Wealdstone, Staines Town, Oxford City, Banbury United, Chesham United, Farnborough, serta Hampton and Richmond Borough. Semuanya klub di kasta bawah Inggris.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network