6 Alasan di Balik Keputusan La Liga Melarang Penggunaan Ruang Ganti Pemain

"Banyak pelatih yang mengeluhkan peraturan itu. Ruang ganti bagi pelatih dan pemain adalah ruang sakral."

Feature | 16 September 2020, 09:02
6 Alasan di Balik Keputusan La Liga Melarang Penggunaan Ruang Ganti Pemain

Libero.id - Pandemi Covid-19 benar-benar mengubah wajah sepakbola modern. Setelah berbagai macam aturan, kini La Liga Spanyol mengulurkan keputusan: ruang ganti pemain tak boleh digunakan. Keputusan itu mengacu pada kekhawatiran, mengingat sebanyak 18 orang di 10 klub LaLiga  dan 10 dari 6 tim di kompetisi liga Spanyol lainnya dinyatakan positif Covid-19.

Tentu saja, banyak pelatih yang mengeluhkan peraturan itu. Ruang ganti bagi pelatih dan pemain adalah ruang sakral. Mereka bisa mengevaluasi dan mengatur ulang strategi, pelatih bisa bebas mencak-mencak pada pemain yang tak becus, atau bahkan pertengkaran kerap terjadi juga di ruang ganti pemain. Artinya ada sisi emosional yang hilang.

Tetapi apa mau dikata, bagi otoritas kesehatan, menghabiskan lebih dari 15 menit bersama di ruang ganti dianggap sebagai cara yang rentan terhadap penularan wabah. Jika seseorang dinyatakan positif, seluruh skuad dan staf akan dipaksa untuk dikarantina -sesuatu yang tentu tak diinginkan sama sekali.

Argumen itu dapat diterima dan  mendapat lampu hijau oleh otoritas kesehatan dan Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD), jadi berikut 6 alasan lebih jauh mengapa ruang ganti tak boleh dipakai sementara waktu:

1. Jadwal Pertandingan dan Interaksi Sosial

Musim lalu diizinkan menggunakan ruang ganti karena laga dimainkan per 3 hari dan sisanya pemain fokus untuk berlatih, atau dengan kata lain minim kehidupan sosial di luar sepakbola.

Keadaan itu sekarang telah berubah, dengan 7 hari dari jarak pertandingan ke pertandingan lainnya, waktu para pemain lebih banyak dipakai bersama keluarga atau kehidupan pribadi. Ini dianggap berbahaya dengan alasan riwayat interaksi dengan orang lain.

2. Kesulitan dalam Sosial Distancing

Ruang ganti adalah tempat untuk 30 orang, dan praktis tidak mungkin untuk menghargai jarak. Sulit untuk menerapkan konsep sosial distance sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

3. Sumber utama Penularan

Ruang ganti ternyata  momok buruk bagi pemain-pemain yang terkena Covid-19, hal ini telah dibuktikan di beberapa titik seperti Fuenlabrada dan, baru-baru ini, di Merida, di mana terjadi penularan wabah. Keduanya merupakan klub kasta kedua Liga Spanyol.

4. Ventilasi yang buruk

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Napas para pemain pastinya akan jauh lebih kencang ketika sehabis bermain, belum lagi dalam jeda babak itu, kebiasaan para pemain kadang-kadang berteriak, minum dari satu tempat, memakai handuk sembarangan bahkan meludah. Itu menyebabkan hawa ruang ganti jadi panas dan ini jauh lebih berisiko dibandingkan dengan pembicaraan teknis di hotel atau di atas lapangan langsung.

5. Pengobatan

Otoritas terkait terutama kesehatan pasti akan sangat direpotkan, jika waktu ke waktu jumlah pasien bertambah.

6. Potensial kontak

Ruang ganti biasanya menghabiskan sekitar 15 menit, sementara pihak kesehatan mengaggap itu lebih dari cukup untuk virus bekerja, terlebih interaksi dan ruang ganti dirancang untuk saling berdekatan.
 
Pelatih yang Protes

Sementara itu, pelatih kepala Real Valladolid Sergio Gonzalez menyatakan ketidaknyamanannya dengan keputusan pihak berwenang yang melarang penggunaan ruang ganti.  "Ruang ganti adalah rumah pesepakbola," kata Sergio kepada media, El Partidazo de COPE.

"Itu menyebabkan esensi sepakbola hilang,” tambahnya. Sergio menekankan bahwa larangan seperti itu mengubah budaya olahraga. "Sepak bola adalah olahraga tim dan sebagian besar lahir di ruang ganti. Saya hanya berharap solusi ditemukan secepat mungkin,” tutupnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network