Bagus Kahfi ke Utrecht, Mengulang Hoax Andik Vermansah ke Benfica dan Porto?

"Tidak ada yang aneh dalam berita tersebut. Masalahnya hanyalah sumber beritanya. Seperti Andik dan Divaldo Alves."

Feature | 31 October 2020, 06:01
Bagus Kahfi ke Utrecht, Mengulang Hoax Andik Vermansah ke Benfica dan Porto?

Libero.id - Dalam beberapa hari terakhir, jagad media sosial digemparkan dengan keberadaan Bagus Kahfi di Belanda. Rumor menyatakan penyerang tim nasional Indonesia U-19 itu akan bergabung dengan FC Utrecht.  

Kehebohan berita yang melibatkan saudara kembar Bagas Kaffa tersebut bermula pada 26 Oktober 2020. Melalui akun Instagram resmi miliknya, @baguskahfiii, Si Kribo memasang sejumlah foto mengenakan jaket Utrecht di markas klub Eredivisie itu. Ada juga gambar-gambat Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim dengan jersey Utrecht yang terpampang di dinding markas klub.

"Terima kasih @fc_utrecht untuk bersedia membantu program pemulihan setelah cedera kemarin," tulis pemilik nama lengkap Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri tersebut di gambar-gambar tersebut.

Ada juga gambar-gambar Bagus berada di markas Ajax Amsterdam, Johan Cruyff Arena, sehingga tampak meyakinkan bahwa kontrak dengan klub Belanda akan diteken. Situasi semakin tampak meyakinkan setelah sebuah situs berita yang diidentifikasi sebagai milik pendukung Utrecht, fcutrecht.net, menyatakan Bagus akan mengikat kontrak dengan Jong Utrecht.

View this post on Instagram

Terima kasih @fc_utrecht untuk bersedia membantu program pemulihan setelah cedera kemarin

A post shared by KRIBOo (@baguskahfiii) on

Tidak ada yang aneh dalam berita tersebut. Masalahnya hanyalah sumber beritanya mengutip pernyataan Pelatih Barito Putera, Mundari Karya, kepada media-media lokal di Indonesia. Baik Mundari, Barito, maupun media-media Indonesia juga belum yakin apakah Bagus benar-benar ke Utrecht apa tidak. Pasalnya, belum ada konfirmasi resmi dari manajemen klub berseragam putih-merah itu.

Dalam laman resmi fcutrecht.nl juga tidak terdapat berita tentang Bagus. Yang ada hanyalah perpanjangan kontrak kerja Sander van de Streek dan Urby Emanuelson. Keduanya akan bermain di Stadion Galgenwaard hingga musim panas 2023.

Barito Putera membuka kesempatan penuh untuk Bagus Kahfi bergabung dengan FC Utrecht atau klub Eropa lainnya, dengan dua pilihan yang prosedurnya sudah ditawarkan pihak Laskar Antasari kepada Garuda Select.

"Pertama, Barito mengizinkan Bagus  main di Eropa. Tapi, setelah selesai, Bagus kembali ke Barito. Itu permintaan kita. Atau mau yang kedua, training kompensasi," kata Mundari.

Menariknya, rumor seperti Bagus bukan kali ini terjadi di Indonesia. Beberapa tahun lalu, jagad media sosial sempat digemparkan kabar transfer Andik Vermansah dari Persebaya 1927 ke Benfica dan FC Porto. Rumor itu berawal dari pemberitaan media olahraga papan atas Portugal, A Bola, pada 4 Desember 2011.

Dalam tulisannya, A Bola mengemukakan bahwa Benfica tergiur dengan skill tinggi Andik, terutama saat membela Indonesia Selection menghadapi LA Galaxy dalam sebuah laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Tidak ada yang salah dengan berita itu. Masalahnya, sama seperti kasus Bagus, A Bola juga mengutip sumber dari Indonesia. Dia adalah Divaldo Alves, pelatih asal Portugal kelahiran Angola yang saat itu menukangi Persebaya versi Liga Primer Indonesia (LPI). Saat itu, Alves menyebut Andik dan Okto Maniani berpeluang main di Portugal.

"Porto sangat serius untuk menggaet Andik. Mereka minta kita segera kirim rekaman video Andik Nanti saya akan siapkan mental Andik sebelum positif terbang ke sana," ucap Alves ketika itu.

Setelah dinanti, realisasi pernyataan Alves tidak pernah terwujud. Yang terjadi setelah itu Andik tetap bermain untuk Persebaya hingga. Pada 6 Oktober 2013, dia sempat menjalani trial di Jepang bersama Ventforet Kofu. Tapi, gagal dikontrak ke skuad utama. Sebelumnya, dia juga sempat trial di DC United menggunakan jalur Erick Thohir. Tapi, lagi-lagi gagal dikontrak.

Yang terjadi kemudian adalah Andik justru bermain di Malaysia bersama Selangor FA. Rumornya, dia dibayar USD150 ribu per musim. Itu menjadi bayaran terbesar pesepakbola profesional Indonesia pada masa tersebut.

Andik bertahan 4 musim di Stadium Shah Alam. Bermain 114 kali pada semua ajang, pemuda kelahiran Jember itu memproduksi 16 gol. Andik membantu Selangor memenangkan Piala Malaysia 2015. Selanjutnya, dia bermain untuk Kedah FA pada 2018. Dia hanya bermain 13 kali di liga sebelum pulang ke Indonesia untuk membela Madura United.

Musim ini, Andik bermain untuk Bhayangkara FC di Liga 1. Sayang, kompetisi ditunda karena pandemi Covid-19 sehingga Andik belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya lagi.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network