9 Tim Undangan yang Pernah Hadir di Copa America, Kompetisi Unik

"Jepang pernah dua kali ikut Copa America. Qatar juga pernah."

Feature | 18 December 2020, 03:38
9 Tim Undangan yang Pernah Hadir di Copa America, Kompetisi Unik

Libero.id - Biasanya, kompetisi sepakbola yang diselenggarakan konfederasi FIFA hanya melibatkan negara-negara anggota. Tapi, Copa America unik. Turnamen di CONMEBOL itu ikut mengajak peserta dari konfederasi lain.

Mengundang tim-tim dari luar regional sudah dilakukan Copa America sejak 1993. Tujuannya, menggenapi format turnamen agar diikuti 12 tim. Awalnya, negara-negara yang diajak berpartisipasi berasal dari anggota Konfederasi Sepakbola Amerika Tengah, Utara, dan Karibia (CONCACAF). Lalu, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) juga diberi kesempatan.

CONMEBOL pernah mengundang anggota UEFA untuk ikut meramaikan Copa America pada 2011. Tapi, Spanyol, yang diundang, menolak ajakan tersebut. Mereka beralasan tidak ingin mengganggu liburan para pemain La Furia Roja, yang 1 tahun sebelumnya menjuarai Piala Dunia di Afrika Selatan.

Penolakan juga pernah dilakukan China dan Kanada dengan alasan berbeda. Pada 2015 China seharusnya ambil bagian untuk menggantikan Jepang yang kekurangan pemain. Tapi, Negeri Tirai Bambu batal ikut karena jadwalnya bersamaan dengan babak pendahuluan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia. Sementara Kanada batal ikut Copa America 2001 karena alasan keamanan.

Untuk Copa America 2021, CONMEBOL mengundang anggota AFC yang berasal dari Oceania, Australia. Ada lagi Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022. Awalnya, turnamen akan berlangsung pada 2020. Tapi, akibat pandemi Covid-19 ditunda 1 tahun menjadi 2021.

Berikut ini performa 9 tim nasional dari konfederasi lain yang diundang CONMEBOL untuk meramaikan Copa America:


1. Kosta Rika (1997, 2001, 2004, 2011, 2016)

Sebagai negara yang dekat dengan Amerika Selatan, Kosta Rika termasuk sering diajak ikut Copa America. Dengan bahasa yang sama dengan mayoritas anggota CONMEBOL, tidak terlalu sulit bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan gaya sepakbola Amerika Selatan.

Dari 5 keikutsertaan di turnamen, Kosta Rika mencapai perempat final dua kali, yaitu 2001 dan 2004. Selebihnya, terhenti di fase grup. Sebagai tamu, Kosta Rika mampu menampilkan permainan yang sama bagusnya dengan tim-tim CONMEBOL. Hanya keberuntungan yang membedakan.


2. Honduras (2001)

Honduras mendapatkan kesempatan bermain di Copa America pada 2001. Itu menjadi penampilan perdana dan satu-satunya. Hasilnya, mereka mencapai semifinal. Setelah dikalahkan Kolombia, Kosta Rika mendapatkan kesempatan terakhir di play-off perebutan posisi 3. Mereka sukses mengalahkan Uruguay lewat adu penalti 5-4 (2-2).


3. Jepang (1999, 2019)

Libero.id

Kredit: instagram.com/japanfootballassociation

Jepang menjadi negara Asia pertama yang diberi kesempatan bergabung dengan Copa America. The Samurai Blue melakukannya pertama kali pada 1999. Ketika itu, Jepang hanya menampilkan pemain-pemain lapis kedua yang berbasis di kompetisi dalam negeri seperti Wagner Lopes, Hiroshi Nanami, Shoji Jo, atau Atsuhiro Miura.

Tanpa nama-nama populer seperti Hidetoshi Nakata atau Alessandro dos Santos, Jepang tampil mengecewakan. Mereka menjadi juru kunci Grup A dengan hanya meraih 1 skor imbang.

Sepuluh tahun berselang, Jepang kembali diundang ke Copa America. Beda dengan 1999, mereka hadir dengan skuad terbaik yang merumput di beberapa klub Eropa seperti Shinji Okazaki (Leicester City), Eiji Kawashima (Strasbourg), Tatsuya Ito (Hamburg SV), hingga Gaku Shibasaki (Getafe).

Sayang, hasilnya tetap mengecewakan. Jepang hanya menempati posisi 3 klasemen akhir Grup C. Mereka tidak bisa lolos ke fase knock-out karena hanya berhasil mengumpulkan 2 poin dari 3 pertandingan.


4. Jamaika (2015, 2016)

Jamaika mendapatkan kesempatan tampil dua kali, yaitu pada 2015 dan 2016. Pada 2016, mereka ikut karena kompetisi menggunakan label Copa America Centenario dan dilaksanakan di Amerika Serikat. Musim tersebut, kompetisi diikuti 16 tim dengan 10 tim CONMEBOL dan 6 tim CONCACAF. Tapi, Jamaika tidak tampil bagus dan hanya kandas di fase grup.


5. Meksiko (1993, 1995, 1997 1999, 2001, 2004, 2007, 2011, 2015, 2016)

Meksiko adalah tim undangan yang paling sering tampil di Copa America. Tim Sombrero sudah ikut sejak pertama kali konsep tim undangan digulirkan pada 1993. Saat itu, Meksiko tampil bersama Amerika Serikat (AS) pada turnamen yang dilaksanakan di Ekuador.

Selain yang paling sering, Meksiko juga menyandang status undangan Copa America tersukses. Mereka pernah dua kali menjadi runner-up, yaitu pada 1993 dan 2001. Meksiko juga sempat menempati peringkat 3 pada 1997, 1999, dan 2007. Pada dua final yang dijalani, Meksiko dikalahkan Argentina dan Kolombia.


6. Haiti (2016)

Haiti menjadi peserta Copa America Centenario bersama 5 anggota CONCACAF lainnya. Negeri miskin di Karibia itu terpilih karena memenangkan 1 dari 2 tiket play-off dari CONCACAF untuk menembus fase grup. Haiti lolos setelah mengalahkan Trinidad and Tobago 1-0. Tapi, saat turnamen yang sesungguhnya digelar, Haiti kalah 3 kali dan jadi juru kunci Grup B.


7. Panama (2016)

Status Panama di Copa America Centenario sama dengan Haiti. Mereka adalah 2 dari 4 tim yang berhak melalui play-off. Jika Haiti mengalahkan TNT, maka Panama sukses menyingkirkan Cuba 4-0. Sayang, performa Panama di play-off tidak berlanjut ke fase grup. Sempat mengalahkan Bolivia, Panama kemudian menyerah dari Argentina dan Chile sehingga gagal melaju ke fase knock-out.


8. Amerika Serikat (1993, 1995, 2007, 2016)

Beda dengan Meksiko yang memiliki kualitas, bisnis menjadi petimbangan utama CONMEBOL ketika mengundang AS. Faktanya, Negeri Paman Sam memiliki level ekonomi yang jauh lebih baik dari Amerika Selatan. Ada banyak imigran Latin yang tinggal dan menetap di AS. Bagi CONMEBOL, mereka adalah pasar yang potensial.

Selain itu, infrastruktur stadion yang banyak, beragam, dan berkualitas juga menguntungkan CONMEBOL. Buktinya, ketika menggelar Copa America Centenario, AS ditunjuk menjadi tuan rumah tunggal.

Lalu, bagaimana dengan prestasi di lapangan? Pencapaian AS tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari 4 edisi yang dijalani, mereka mencapai semifinal 2 kali. Dua sisanya kandas di fase grup. Uniknya, dua kekalahan di semifinal (1995, 2016) sama-sama didapatkan dari Kolombia.


9. Qatar (2019)

Undangan yang diberikan Qatar sebenarnya hampir sama dengan AS. Uang menjadi faktor utama yang membuat CONMEBOL mengajak negara kaya di Timur Tengah itu untuk ikut Copa America 2019 dan 2021.

Terbukti, prestasi Qatar pada debut Copa America kurang menggembirakan. Tergabung di Grup B bersama Kolombia, Argentina, dan Paraguay, Qatar tidak bisa berbuat banyak. Mereka dikalahkan Kolombia dan Argentina, serta menahan imbang Paraguay. Qatar harus pulang ke Doha setelah menjadi juru kunci grup dengan hanya mengoleksi 1 poin.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network