Nasib MU di 5 Musim Ketika Memuncaki Klasemen Liga Premier Pekan 17

"Memuncaki klasemen di pekan 17 pernah dilakukan MU pada 5 musim ketika Sir Alex Ferguson menjadi pelatih. Lebih banyak juara atau terpuruk?"

Feature | 16 January 2021, 12:03
Nasib MU di 5 Musim Ketika Memuncaki Klasemen Liga Premier Pekan 17

Libero.id - Setelah awal musim yang sulit, Manchester United telah membalikkan prediksi dan keadaan dengan memuncaki klasemen sementara Liga Premier. Tepat di pekan 17, The Red Devils unggul 3 poin dari Liverpool.

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun, MU belum pernah berada di posisi seperti saat ini. Mereka selalu berjuang untuk bertahan di papan tengah dan atas di era David Moyes, Louis van Gaal, hingga Jose Mourinho. Selama periode yang panjang itu, The Red Devils selalu menjadi bahan ledekan suporter klub Inggris lain.

Tapi, semuanya berubah ketika Ole Gunnar Solskjaer menjadi penghuni bench Old Trafford. Meski awalnya lambat, pria asal Norwegia itu tetap tenang dan sabar menghadapi hujan kritik. Perlahan dan pasti MU mulai kembali ke jalur yang benar menuju trofi Liga premier.

Sembilan kemenangan dan dua hasil imbang beruntun menjadikan MU kini mengoleksi 36 poin dari 17 pertandingan. Mereka memimpin 3 poin dari Liverpool dan 4 poin dari Manchester City. Hanya saja The Citizens baru menjalani 16 pertandingan karena ada yang sempat ditunda terkait Covid-19.

Uniknya, memuncaki klasemen di pekan 17 pernah dilakukan MU pada 5 musim ketika Ferguson masih menjadi pelatih. Bagaimana hasil akhirnya ketika itu? Berikut ini penjelasannya:


1. Musim 2012/2013 (juara)

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Didukung oleh beberapa gol penting Robin van Persie, MU benar-benar menjadi tim yang tangguh sepanjang musim 2012/2013. Ada kekalahan dari Everton, Tottenham Hotspur, dan Norwich City ketika itu. Tapi, mereka mampu memenangkan 14 dari 17 pertandingan pertama untuk membuka keunggulan 6 poin atas sang juara bertahan, Man City.

MU mampu mempertahankan konsistensi hingga akhir musim. Setelah 38 pertandingan, The Red Devils mendapatkan 89 poin. Mereka meninggalkan Man City yang hanya meraup 78 poin.

Tapi, bukan itu yang diingat suporter. MU berhasil mengamankan gelar juara Liga Premier dengan 4 pertandingan tersisa. Itu menjadi gelar ke-13 di era Liga Premier dan ke-20 secara total. Yang paling membanggakan adalah 2012/2013 merupakan musim terakhir Ferguson menjadi komandan perang The Red Devils.


2. Musim 2010/2011 (juara)

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Kemenangan 2-0 atas Sunderland pada Boxing Day 2010 membuat MU berada di puncak klasemen setelah 17 pertandingan. Itu hasil yang normal karena The Red Devils memang tim yang paling tangguh di Inggris pada masa itu.

MU mampu menempatkan Man City di posisi 2 dengan keunggulan 2 poin ketika pertandingan Tahun Baru dilaksanakan. Mereka juga lebih konsisten dari sang juara bertahan Chelsea yang dilatih Carlo Ancelotti dan harus puas kembali ke posisi 4 pada pekan 17 tersebut.

Setelah itu, MU semakin tidak terbendung. Mereka tidak terkalahkan hingga secara mengejutkan dipermalukan Wolverhampton Wanderers pada 5 Februari 2011. Untungnya itu hanya sesaat. MU bangkit dan terus mendulang poin sempurna untuk mengakhiri kompetisi dengan keunggulan 9 poin dari Chelsea dan Man City, yang sama-sama memiliki 71 poin.

MU juga tampil di final Liga Champions. Sayang, The Red Devils harus mengakui keunggulan Lionel Messi dan Barcelona pada laga puncak di Wembley.


3. Musim 2006/2007 (juara)

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Setelah dua musim mendominasi total di puncak klasemen Liga Premier, Chelsea asuhan Jose Mourinho baru saja mulai kehilangan kemilau saat mengeluarkan uang besar di musim panas untuk membeli Andriy Shevchenko dari AC Milan.

Di luar dugaan, Legenda Ukraina tersebut harus berjuang sangat keras untuk beradaptasi dengan gaya cepat sepakbola Inggris. Situasi itu langsung dimanfaatkan MU, yang hanya mendatangkan Michael Carrick. Dengan cerdik, Ferguson juga berhasil mendamaikan Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney, yang berseteru di Piala Dunia 2006.

Hasilnya, luar biasa. MU mampu memiliki keunggulan 5 poin atas pasukan Mourinho setelah 17 pertandingan. Mereka tidak berhenti sampai di situ. MU terus bertarung hingga mengamankan gelar pertama dari tiga gelar berturut-turut dengan penuh gaya. MU unggul 6 poin dari The Blues di akhir musim.


4. Musim 2003/2004 (peringkat 3)

Itu adalah musim ketika Arsenal dijuluki The Invincible. Meski tidak terkalahkan selama 38 pertandingan untuk mengoleksi 90 poin, bukan berarti The Gunners minim perlawanan dari rival-rival domestik.

Salah satu tim yang terus mendesak kemapanan Arsenal adalah MU. Ketika pasukan Arsene Wenger bermain imbang 6 kali dari 17 pertandingan awal, MU justru menggeliat. Dengan 3 kekalahan yang diderita, MU memuncaki klasemen di pekan 17 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1. The Red Devils unggul 1 poin dari The Gunners.

Namun, dewi fortuna memang sedang berada di pihak Arsenal. Setelah memimpin hingga 11 Januari 2014, MU harus menyerahkan puncak klasemen kepada Arsenal setelah imbang dengan Newcastle United dan dikalahkan Wolverhampton Wanderers.

Selanjutnya sudah bisa ditebak. Arsenal perkasa dengan mengakhiri musim di puncak klasemen. Mereka unggul 11 poin dari Chelsea asuhan Claudio Ranieri selaku runner-up dan 15 poin dari MU di posisi 3.


5. Musim 2000/2001 (juara)

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Setelah meraih treble winners bersejarah pada 1998/1999, MU meneruskan dominasi pada 1999/2000 dan 2000/2001. Mereka finish 18 poin di atas The Gunners pada 1999/2000 dan 10 poin pada 2000/2001.

Meski terlihat mudah, kenyataannya tidak.  Pada 2000/2001 misalnya. The Red Devils hanya memimpin 6 poin dari The Gunners pada 17 pertandingan awal. MU juga bermain biasa-biasa saja. Keberhasilan MU lebih banyak disebabkan Arsenal yang tidak mampu memanfaatkan peluang mendapatkan poin-poin sempurna ketika melawan sejumlah tim medioker.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network