Bagaimana Peringkatnya? 13 Transfer Aneh Pemain Spanyol di Liga Premier

"Tidak semua pesepakbola Negeri Matador layak di Inggris. Beberapa di antaranya bahkan terlihat aneh!"

Feature | 15 April 2021, 13:55
Bagaimana Peringkatnya? 13 Transfer Aneh Pemain Spanyol di Liga Premier

Libero.id - Ada banyak transfer pemain asal Spanyol yang sukses di Liga Premier. David Silva, Fernando Torres, Cesc Fabregas, David de Gea, Santi Cazorla, hingga Xabi Alonso bisa jadi contoh. Tapi, tidak semua pesepakbola Negeri Matador layak di Inggris. Beberapa diantaranya bahkan terlihat aneh!

Banyak yang menyebut pemain-pemain Spanyol cocok bermain di kompetisi Inggris. Mereka dibekali kemampuan teknik seperti orang-orang Brasil. Tapi, latar belakang pendidikan Eropa yang dimiliki membuat mereka lebih cerdas.

Dengan situasi seperti itu, banyak klub Inggris, khususnya di Liga Premier, yang berani menginvestasikan uang untuk membeli pemain dari La Liga maupun Segunda Division. Ada yang dibeli ketika muda. Tapi, sejumlah nama lainnya datang di level senior dan sudah teruji di tim negara asal.

Beberapa pemain Spanyol juga sanggup mencuri perhatian, menjadi bintang, tulang punggung klub, dan bertahan sangat lama. Tapi, beberapa lainnya hanya numpang lewat, bermain jelek, bahkan menampilkan sejumlah kontroversi. Dari sedikit yang jelek itu, ada sejumlah nama yang dinilai aneh.

Berikut ini peringkat 13 transfer aneh pemain Spanyol di klub Liga Premier:


13. Angelino

Libero.id

Kredit: instagram.com/angelino_69

Tidak banyak yang tahu bahwa kesuksesan Angelino di RB Leipzig terjadi setelah meninggalkan Manchester City. Dia bergabung dengan Akademi The Citizens saat remaja, lalu keluar dengan beberapa pinjaman, dan dijual ke PSV Eindhoven pada 2018.

Angelino melanjutkan kariernya dengan bagus di Eredivisie dan Man City mengaktifkan klausul pembelian kembali pada musim panas berikutnya. Tapi, setelah datang ke Etihad Stadium, dia dibiarkan duduk di bangku cadangan selama setengah musim ketika Oleksandr Zinchenko bermain.

Hanya betah 6 bulan, Angelino pergi ke Leipzig. Di sana, dia mana menjadi salah satu pemain terbaik di Bundesliga. Dia memiliki 8 gol dan 7 assist musim ini. Musim lalu, Leipzig mencapai semifinal Liga Champions. Itu pencapaian yang lebih baik dari Man City bukan?

"Dia (Pep Guardiola) membunuh saya. Kepercayaan diri, bagi saya, adalah segalanya. Dan, saat anda tidak memiliki kepercayaan dari pelatih, itu segalanya. Saya dinilai dalam 2 pertandingan pramusim, dan kemudian saya tidak mendapatkan kesempatan selama beberapa bulan. Sulit untuk memainkan 1 game setiap 2 bulan," kata Angelino kepada The Guardian.


12. Iago Aspas

Iago Aspas menjadi pembicaraan di Spanyol pada 2014. Dia membantu Celta Vigo ke La Liga dan membantu mempertahankannya di kasta tertinggi. Lalu, Liverpool datang dengan proposal menggiurkan. Tapi, di Anfield, dia tidak melakukan apa-apa sebelum kembali ke negara asalnya.

Setelah dipinjamkan ke Sevilla, Aspas mudik ke Vigo pada 2016 dan telah mengantongi 114 gol dalam 220 penampilan sejak saat itu.


11. Diego Tristan

Pada September 2008, West Ham United membutuhkan seorang striker. Tapi, dengan jendela transfer yang telah ditutup, pilihan menjadi terbatas. Saat itu, ada yang menyebut nama Diego Tristan. Tapi, jika Tristan datang ke London Timur pada 2001, kondisinya akan berbeda. Saat itu, dia hanya mencetak 2 gol saat West Ham melawan Stoke City.


10. Bojan Krkic

Libero.id

Kredit: instagram.com/bokrkic

Bojan Krkic adalah pemain termuda yang pernah mencetak gol untuk Barcelona di La Liga dan orang pertama yang lahir pada 1990-an yang mencetak gol di Liga Champions. Tapi, saat datang ke Stoke City, situasinya sudah berbeda. Dia memang tinggal cukup lama dan ada saat-saat menyenangkan. Tapi, itu semua berakhir dengan finish di posisi 16 di Championship Division.


9. Fernando Hierro dan Ivan Campo

Dua pria dengan lebih dari 500 penampilan Real Madrid, Fernando Hierro dan Ivan Campo, didatangkan Bolton Wanderers era Sam Allardyce. Campo pertama kali tiba pada 2002 dan tinggal sampai 2008. Hierro mengikuti teman lamanya itu ke Lancashire pada 2004 dan tinggal hanya untuk 1 musim.

Apa hasilnya? Tidak ada, selain nama Bolton dikenal para pendukung Madrid di luar Inggris.


8. Gaizka Mendieta

Gaizka Mendieta bersinar bersama Valencia. Tapi, setelah meninggalkan Spanyol, kariernya meredup. Kondisi semakin aneh karena dia bergabung dengan Middlesbrough. Tidak ada prestasi yang dihasilkan selain pertanyaan banyak orang kepada Mendieta.

"Saya tahu ada banyak orang yang berkata: 'Mengapa anda pergi ke Middlesbrough? Anda pernah ke Valencia, Barcelona, Lazio, mengapa pergi ke Middlesbrough?' Tapi, itulah pilihan saya," kata Mendieta pada 2020, dilansir Planet Football.


7. Victor Valdes

Libero.id

Kredit: twitter.com/manutd

Setelah satu dekade sebagai kiper utama Barcelona, Victor Valdes pindah ke Manchester United pada 2014 dan berharap untuk menggantikan David de Gea, yang sedang dikaitkan dengan Real Madrid.

Tapi, harapan Valdes tidak pernah terwujud. Dia jarang bermain dan harus pergi ke Standard Liege pada Januari 2016. Enam bulan kemudian, Valdes bergabung dengan Middlesbrough, membuat 28 penampilan, dan terdegradasi.


6. Antonio Nunez dan Josemi

Baik Antonio Nunez maupun Josemi bergabung dengan Liverpool pada musim panas 2004. Keduanya membawa pengaruh yang minim karena jarang bermain. Tapi, keduanya sama-sama mengantongi satu medali juara Liga Champions. Tentu saja itu lebih banyak dari Gianluigi Buffon.


5. Roberto Jimenez

Libero.id

Kredit: instagram.com/_robertojimenez_

Roberto Jimenez sudah pernah membela Atletico Madrid, Espanyol, Benfica, dan Olympiakos Piraeus ketika tiba di West Ham United atas perintah Manuel Pellegrini pada 2019. Tapi, Roberto justru membuat serangkaian kesalahan besar dan segera dikirim ke Deportivo Alaves beberapa saat kemudian.


4. Marcelino Elena

Marcelino Elena datang ke Newcastle United pada 1999 dengan 5,8 juta pounds. Bagi seorang bek, itu adalah hal yang besar pada era tersebut. Jadi, penggemar Newcastle berharap sangat banyak.

Ternyata, mereka kecewa berat. Marcelino menghabiskan 4 tahun di Tyneside dan membuat total 22 penampilan. "Marcelino sering cedera dengan pemindaian di area yang terkena dampak kadang-kadang dinyatakan tidak meyakinkan. Masalah jari membuatnya absen selama berbulan-bulan," tulis The Guardian saat itu.


3. Iago Falque

Pada usia 20 tahun, Iago Falque telah tercatat sebagai pemain Real Madrid, Barcelona, Villarreal, dan Juventus. Tidak buruk! Jadi, tidak heran jika Tottenham Hotspur mendatangkannya pada 2011 dengan 1 juta pounds.

Dia membuat satu penampilan Liga Premier untuk Spurs, dipinjamkan ke Southampton, bermain sekali untuk mereka, dan tidak pernah menginjakkan kaki di lapangan sepak bola Inggris lagi. Dia kemudian mengalami masa-masa yang lebih baik di Italia.

"Pindah ke Tottenham itu bukan keputusan yang bijak di pihak saya. Itu adalah satu-satunya langkah mundur dalam karier saya. Pada akhirnya, pengalaman buruk juga membantu anda untuk tumbuh, menjadi dewasa. Itu adalah momentum dalam karir saya yang membuat saya menandatangani kontrak dan persaingan sangat keras," kata Falque pada 2015.


2. Raul Bravo

Pada 2006, Raul Bravo menghabiskan 6 bulan yang luar biasa dengan status pinjaman di Leeds United dari Real Madrid. Tapi, pada 2019, Bravo ditangkap atas tuduhan korupsi dan pencucian uang terkait pengaturan hasil pertandingan. Pada 2020, Bravo dituduh oleh surat kabar Serbia mempekerjakan pembunuh bayaran profesional untuk membunuh mantan rekan setimnya di Olympiakos, Darko Kovacevic.


1. Xisco

Pada tahun 2008, Kevin Keegan kembali untuk pekerjaan kedua sebagai pelatih Newcastle United. Kemudian, Mike Ashley secara misterius membawa teman kecilnya, Dennis Wise, sebagai Direktur Eksekutif Sepakbola. Akibatnya, Keegan terasing cukup cepat.

Keegan ingin Newcastle merekrut Luka Modric dan Bastian Schweinsteiger. Sebagai gantinya, dia mendapatkan Francisco Jimenez Tejada dan Nacho Gonzalez pada hari terakhir transfer window. Nacho adalah pemain pinjaman. Tapi, manajemen Newcastle membayar 6 juta pounds untuk Xisco.

Keegan memberi tahu Wise bahwa dia tidak ingin atau bahkan belum pernah melihat salah satu dari mereka. Tapi, itu ditanggapi Wise dengan memberi tahu Keegan untuk mencari mereka di Youtube. Kemudian, Keegan berhenti dan Joe Kinnear masuk. Xisco dan Nacho memainkan tujuh pertandingan Liga Premier dan semuanya menjadi kacau.

Ternyata, transfer Xisco terbukti menguntungkan seorang agen. Dan, seperti sudah ditakdirkan, Xisco dan Nacho bertemu lagi pada 2020, ketika keduanya bermain di Montevideo. Xisco untuk Penarol dan Nacho untuk Montevideo Wanderers.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network