Starting XI Terbaik Copa America 2021

"Kenapa tak ada nama Luis Suarez."

Feature | 12 July 2021, 19:30
Starting XI Terbaik Copa America 2021

Libero.id - Argentina keluar sebagai juara Copa America 2021. Dengan begitu, turnamen paling bergengsi di Benua Amerika itu berakhir setelah digelar selama satu bulan.

Dari sekian banyak pemain yang membela dan tampil apik untuk negaranya, situs berbasis data Stats Perform, yakni Opta telah memilih 11 pemain terbaik. Mereka dikategorikan dalam starting line-up terbaik sepanjang turnamen Copa America 2021. Siapa saja mereka? Mari kita simak:

Kiper – Emiliano Martinez (Argentina)

Penjaga gawang Aston Villa ini telah menikmati 18 bulan yang luar biasa. Dia bisa dikatakan layak menempati posisi pertama di bawah mistar gawang La Albiceleste.

Perannya terbukti vital dalam kemenangan adu penalti atas Kolombia di semifinal, apalagi setelah dirinya menggagalkan penalti Yerry Mina.

Secara total, mantan kiper Arsenal itu mencatatkan rasio penyelamatan 85,7%. Itu merupakan penyelamatan terbaik kedua di turnamen, sementara empat clean sheet yang dilakukannya menjadi terbaik di antara semua kiper yang berlaga di Copa America 2021.

Bek Kanan – Juan Cuadrado (Kolombia)

Cuadrado selalu dapat diandalkan. Dia tidak mengecewakan karena mencetak 18 peluang. Itu menjadi torehan paling banyak untuk Kolombia dan di antara lima pemain teratas. Hal yang sama dapat dikatakan tentang 22 umpan silang terbukanya. Cuadrado juga membuat 45 sapuan bersih, dua pencapaian terbanyak di skuad Los Cafeteros.

Bek Tengah – Marquinhos (Brasil)

Walaupun Brasil akhirnya gagal juara di markas sendiri, Stadion Maracana, tapi seorang Marquinhos dapat meninggalkan turnamen dengan kepala tegak. Kemampuannya untuk membawa bola keluar dari belakang adalah prestasi individu.

110 lemparannya hanya dapat dikalahkan oleh empat pemain, yang semuanya adalah penyerang. Marquinhos merupakan pemimpin di lini belakang tim Samba, dengan rasio 2,8%. Capaian itu menjadi paling banyak di antara pemain Brasil.

Bek Tengah – Piero Hincapie (Ekuador)

Masih berusia 19 tahun, Hincapie menunjukkan betapa hebatnya dia. Hincapie memiliki rata-rata operan terbanyak per pertandingan untuk Ekuador (52,2) dan membawa bola sejauh 600,7 meter selama turnamen. Dia setidaknya melakukan 44 meter lebih jauh ketimbang bek tengah lainnya.

Bek Kiri – Pervis Estupinan (Ekuador)

Estupinan mengalami musim pertama yang agak mengecewakan bersama Villarreal pada 2020/2021. Tetapi, dia menunjukkan sekilas pemain yang sangat mengesankan bersama Ekuador di Copa America tahun ini.

Dia secara konsisten menjadi sosok yang berguna di sebelah kiri. Keinginannya menciptakan umpan silang membuatnya mendapat nilai 9,6 selama 90 menit. Capaian itu membuatnya unggul daripada pemain lain di turnamen. Sementara 2,4 umpan kuncinya setiap pertandingan menjadi paling banyak dari semua pemain bertahan.

Gelandang Tengah – Wilmar Barrios (Kolombia)

Gelandang serba bisa itu melakukan fungsi penting saat Kolombia akhirnya finis ketiga di Copa America. Barrios menyelesaikan 88% umpannya, tetapi dia juga efektif dalam merebut kembali penguasaan bola saat dia memulai 76 rangkaian permainan terbuka. Itu hanya bisa dilakukan oleh Yoshimar Yotun dan Casemiro.

Gelandang Tengah – Rodrigo De Paul (Argentina)

Bersiaplah untuk mendengar lebih banyak tentang De Paul selama beberapa tahun ke depan. Meskipun dia sama sekali tidak dikenal karena hanya membela tim medioker seperti Udinese, tapi peruntungannya akan berubah.

Dia dikabarkan akan bergabung dengan Atletico Madrid. Kehadirannya menawarkan perpaduan antara kemampuan luar biasa dan kemampuan teknis yang akan membuatnya berkembang di bawah asuhan Diego Simeone.

Enam umpan kuncinya berada di urutan kedua setelah Lionel Messi, dengan salah satunya adalah umpan jarak jauh yang gemilang untuk Di Maria yang berujung gol penting di final.

Sayap Kanan – Lionel Messi (Argentina)

Tanpa empat gol dan lima assist Lionel Messi, di mana itu menjadi rekor tertinggi untuk turnamen ini – Argentina hampir pasti tidak akan mencapai puncaknya.

Megabintang Barcelona itu masih tetap satu gol di belakang rekor Pele (77), tetapi dia akhirnya memiliki trofi pertamanya bersama Argentina. Fakta itu yang paling penting.

Gelandang Serang – Neymar (Brasil)

Neymar membuat 3,5 operan kunci dan 21,6 operan ke sepertiga akhir di setiap pertandingan. Itu merupakan sedikit dari statistik bagus seorang Neymar. Menyebut namanya saja, sebetulnya kita tak perlu menerangkan banyak hal lagi.

Sayap Kiri – Luis Diaz (Kolombia)

Diaz dari Porto adalah pemain yang menarik dan menunjukkan banyak hal mengesankan untuk Kolombia.

Dia mencetak lebih banyak gol non-penalti (empat) daripada pemain lain dan menghasilkan beberapa penyelesaian spektakuler, seperti tendangan saltonya yang luar biasa saat melawan Brasil. Empat golnya datang dari hanya 10 percobaan tembakan.

Striker – Lautaro Martinez (Argentina)

Terlepas dari kehadiran Sergio Aguero, Martinez adalah pemain yang disiapkan untuk memimpin lini depan Argentina. Dia melakukannya dengan cukup baik saat dia mencetak tiga gol, kalah satu gol dari Messi dan Diaz. Itu semua menunjukkan bahwa sebagian besar dia dapat diandalkan.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network