Libero.id - Ada kalanya rivalitas sampai pada titik yang tak masuk akal dan seolah ada kesepakatan tak tertulis yang tak boleh dilanggar oleh pihak dua klub rival. Misalnya, tak boleh ada hubungan asrama antar dua supporter klub.

Tapi bagi klub sendiri, hal semacam itu telah merembet hingga ke soal-soal transfer pemain. Dan itulah yang terjadi antara Manchester United dan Liverpool, dua rival Liga Premier itu selama 57 tahun sama sekali tak pernah membeli pemain dari klub satu sama lain.

Tak ada riwayat pemain Manchester United menyebrang ke Liverpool begitupun sebaliknya.

Tapi zaman sudah sedemikian 'cair', kini untuk kali pertama 'batas-batas' itu dilanggar. Pada hari Jumat (13/8) yang lewat, Manchester United mengkonfirmasi kedatangan Ethan Ennis dari Liverpool.

View this post on Instagram

A post shared by Ethan Ennis (@ethan_ennis.9)

Pemain berbakat berusia 16 tahun itu ia menolak kontrak baru di Anfield, dan ia lebih memilih memulai musim 2021/22 di akademi United.

Pemain yang berposisi gelandang serang itu adalah bagian penting dari tim muda Liverpool yang mencapai final Piala FA musim lalu, meski akhirnya dikalahkan 1-2 oleh Aston Villa.

Sejarah Transfer Manchester United-Liverpool

Kepindahan Ennis adalah langkah yang langka karena seorang pemain belum pernah pergi ke sisi lain East Lancs Road sejak Phil Chisnall melakukan transfer ke Anfield pada tahun 1964. senilai £25.000 atau dalam satuan sekarang sekitar Rp. 497,8 juta.

Pada tahun 2007, bek United Gabriel Heinze ingin menandatangani kontrak dengan Liverpool setelah tidak disukai di Old Trafford tetapi Sir Alex Ferguson tidak akan menyetujui penjualan itu, dan transfer akhirnya urung terjadi.

Tawaran sekitar £6,8 juta atau setara Rp. 135, 4 Milliar ditolak dan segera pengacara dari kedua belah pihak terlibat dalam situasi tegang, dan kasus Heinze pdat akhirnya diberhentikan oleh panel Liga Premier.

Heinze akhirnya menandatangani kontrak dengan Real Madrid musim panas itu, dan bermain 60 kali selama dua musim.

Di atas semua sejarah itu. Pertanyaan yang patut kita ajukan, sebegitu sengitkah arti dari rivalitas?

(gigih imanadi darma/gie)