Kisah Saat Goyangan Kaka Bikin Heinze dan Evra Bertumbukan

"Kaka menunjukkan kualitasnya saat membela AC Milan menghadapi Manchester United di semifinal Liga Champions 2007."

Feature | 23 February 2021, 00:01
Kisah Saat Goyangan Kaka Bikin Heinze dan Evra Bertumbukan

Libero.id - Penggemar setia AC Milan diyakini tak bakal melupakan sosok Kaka. Pria bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite ini pernah menjadi bagian kesuksesan I Rossoneri, termasuk saat tampil di Liga Champions.

Kaka memang menunjukkan dirinya layak disebut sebagai pemain terbaik dunia pada 2007, terutama tentang kisahnya tampil gemilang bersama Milan saat melawan Manchester United di Liga Champions.

Milan pertama kali bertandang ke Old Trafford pada leg pertama semifinal di kompetisi terbaik Benua Biru tersebut. Setan Merah pertama kali unggul melalui Cristiano Ronaldo, namun MU yang dilatih Sir Alex Ferguson saat itu justru tertinggal 1-2 di babak pertama.

Kaka menjadi kekhawatiran terbesar MU di laga tersebut, apalagi setelah mantan gelandang asal Brasil itu memborong dua gol. Kaka menunjukkan kecemerlangan misi dan visi saat bermain di puncak performa terbaiknya.

Di laga tersebut, pria yang kini berusia 38 tahun itu tak kehilangan ketajamannya. Berikut cuplikan penampilan luar biasa dari Kaka, figure yang memiliki visi bermain sangat luas saat aktif merumput.

Sayang, pria kelahiran Gama, 22 April 1982, tersebut sudah memutuskan pensiun sejak 2017. Meski demikian, para penggemarnya tetap mengenang peraih Ballon d'Or 2007 itu sebagai pemain berkualitas selama membela panji I Rossoneri. "Kaka tidak diragukan lagi adalah pemain terbaik di dunia saat ini," tulis seorang penggemar, seperti dikutip Sportbible.com. "Kaka berurusan dengan Manchester United. Tidak ada yang bisa menangani kecepatan dan visinya."

Walau Wayne Rooney akhirnya mencetak dua gol untuk mengembalikan keunggulan MU menjadi 3-2 pada leg pertama, tapi Kaka tetap menjadi momok menakutkan Setan Merah ketika giliran bertamu ke markas Milan di San Siro pada leg kedua semifinal Liga Champions.

Tanpa ampun, Kaka membuka keunggulan Milan hingga disusul gol Clarence Seedorf dan Alberto Gilardino. Gol mereka membuat Milan berhak melaju ke final setelah berhasil menyingkirkan Setan Merah.

Milan kemudian bertemu Liverpool di final Liga Champions. Tim asal Kota Mode itu akhirnya dinobatkan sebagai pemenangnya setelah Filippo Inzaghi mencetak dua gol untuk memastikan kemenangan 2-1 di Stadion Olimpiade di Athena.

Itu merupakan prestasi terbaik Kaka sebelum dirinya meninggalkan Milan pada 2009. Mantan pemain Sao Paulo itu memilih bergabung bersama Real Madrid setelah dibeli senilai 56 juta pounds.

Akan tetapi, karier Kaka di Santiago Bernabeu tak sesuai harapan. Kaka lebih banyak menghabiskan waktunya karena cedera, meski berhasil mencetak 23 gol dari 85 penampilan di liga.

Setelah pengabdiannya berakhir bersama klub Ibu Kota Spanyol, Kaka sempat memutuskan kembali berseragam Milan pada 2013. Tapi, Kaka tak menuai keberhasilan saat menjalani periode kedua di San Siro. Dia hanya mencetak tujuh gol dari 30 penampilan.

Situasi itu membuatnya memilih pergi berpetualang bersama klub Major League Soccer, Orlando City, pada 2014. Dia cukup impresif bermain di Negeri Paman Sam setelah menyumbang 24 gol dari 75 penampilan. Kaka kemudian memilih gantung sepatu tiga tahun kemudian.

Terlepas dari perjalanannya sebagai pesepak bola profesional, penggemar Milan bakal terus mengingatnya sebagai pemain kelas dunia. Kaka dianggap sebagai pemain yang memiliki kecepatan dan ketajaman visi di lapangan.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network